Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Tawuran dan aksi vandalisme mewarnai Sahur on The Road (SOTR) dini hari tadi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku Pemprov DKI sebelumnya telah mengimbau agar kegiatan SOTR di Jakarta tidak diperbolehkan.
"Di awal-awal kita udah bilang SOTR is not allowed, pemprov nggak mengizinkan, apalagi menganjurkan," kata Sandiaga, di Bekasi Timur, Jawa Barat, Minggu (3/6/2018).
Menurut Sandiaga, kegiatan SOTR lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. Itu sebabnya mengapa Pemprov DKI melarang kegiatan SOTR.
"Ironis ini ya, makanya saya selalu bilang, kenapa sahur on the road itu dilarang oleh Pemprov DKI, karena banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Manfaatnya mungkin mereka berbagi tapi mudaratnya kita liat coret-coret, tawuran,,"
Sandiaga mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, bahkan ada tawuran janjian yang juga menghiasi SOTR. Hal ini membuatnya heran sekaligus prihatin. "Tawuran kok janjian," ujarnya.
Sandiaga mengatakan, pihaknya akan lebih tegas terhadap kegiatan SOTR ini. Ia pun meminta masyarakat untuk mengubah kegiatan SOTR menjadi Sahur in the Masjid (SITM).
"Selama masyrarakat kita belum disiplin kegiatan sahur, kita ganti jadi SITM, Sahur In The Mesjid, itu lebih berkah, mendorong dan ngumpul-ngumpul boleh di sana jangan in the road karena konvoi-konvoi itu bener aja kan mereka melakukan aksi vandalisme," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Underpass Mampang-Kuningan kembali jadi sasaran vandalisme. Kali ini, coretan-coretan muncul setelah marak sekelompok orang melakukan Sahur On The Road (SOTR) di beberapa ruas jalan di Jakarta dini hari tadi.
Coretan vandalisme di Underpass Mampang-Kuningan kini sudah dibersihkan oleh Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Coretan vandalisme langsung ditutup dengan cairan semen.dtc