Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ruang gerak Huawei di Amerika Serikat kian sempit. Setelah diancam 'hukuman mati' oleh senator dari Partai Republik, kini perusahaan China itu juga dihalang-halangi saat masuk ke kampus.
Chairman Huawei Eric Xu menyerang Senator Marco Rubio dan Jim Banks yang ingin menghentikan kemitraan penelitian antara Huawei dengan universitas di AS. Keberatan regulator AS atas kerja sama ini dikarenakan masalah keamanan nasional.
Dalam wawancara dengan Light Reading, Xu kemudian menyebut mereka berpikiran tertutup dan kurang informasi. Xu juga menekankan bahwa kemitraan dengan universitas AS fokus kepada pengembangan sains bukan produk komersial.
"Sikap mereka tidak hanya menunjukkan ketidaktahuan mereka terhadap sains dan inovasi, tetapi juga kurangnya kepercayaan diri mereka sendiri," kata Xu seperti dikutip dari Forbes, Selasa (2/7).
Innovation Research Program milik Huawei saat ini bekerja sama dengan lebih dari 200 universitas di dunia, belasan diantaranya ada di AS, termasuk Harvard dan New York University.
Banks dan Rubio merupakan dua regulator yang menulis surat kepada Menteri Pendidikan AS Betsy DeVos untuk menginvestigasi kemitraan Huawei dengan kampus-kampus di AS dengan alasan ancaman terhadap keamanan nasional.
Tuduhan bahwa Huawei membawa ancaman kepada keamanan nasional AS memang bukan hal yang baru. Tetapi pada tahun 2018, pemerintah AS semakin tegas dalam mempersempit ruang gerak Huawei di AS.
Pertama, regulator meyakinkan operator telekomunikasi AT&T untuk keluar dari perjanjian untuk menjual Huawei Mate 10 Pro di AS. Kemudian, baru-baru ini regulator AS meminta Google untuk mempertimbangkan kerja samanya dengan Huawei.
Bahkan, senator dari Partai Republik Tom Cotton, berkata ia ingin memberikan Huawei 'hukuman mati' yang berarti bahwa ia berniat mematikan bisnis Huawei di AS.(dtn)