Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Athena. Para penumpang maskapai asal Inggris, Thomas Cook Airlines, terjebak di dalam pesawat selama 3 jam di tengah cuaca panas sebelum pesawat lepas landas ke London, Inggris. Insiden ini terjadi saat pendingin udara (AC) di dalam kabin pesawat rusak atau tak berfungsi.
Seperti dilansir media Inggris, Metro.co.uk, Selasa (3/7), para penumpang yang terjebak itu baru selesai liburan musim panas di Yunani. Insiden ini terjadi di dalam pesawat Thomas Cook Airlines yang terbang dari Zante, Yunani menuju London, Inggris.
Sejumlah video yang direkam di dalam kabin menunjukkan wajah para penumpang memerah karena kepanasan selama 3 jam. Beberapa dari mereka menggunakan daftar menu dan kartu petunjuk keselamatan penerbangan sebagai kipas untuk mendinginkan diri mereka.
Ada penumpang yang melaporkan insiden ini via media sosial dan menyebut ada penumpang yang pingsan dan muntah di dalam kabin. Menurut para penumpang, ada wanita hamil dan para ibu yang membawa anak kecil di dalam kabin pesawat saat suhu udara di luar mencapai 40 derajat Celsius.
"Tidak ada yang mempermasalahkan penundaan, sering terjadi, tapi membiarkan orang-orang di dalam kaleng timah dalam suhu panas 40 derajat (Celsius) hingga orang-orang pingsan dan muntah, bukankah terlalu jauh?" ucap salah satu penumpang bernama Kerry Shippey via Twitter.
"Tidak ada air minum atau makanan yang diberikan. Pesan dari pengeras suara menyebut air minum akan datang, tapi saat hal itu ditanyakan, perwakilan Thomas Cook menuturkan hal ini tidak bisa terjadi lagi," ucap penumpang lainnya bernama Jess Fenn.
Saat bertanya soal status penerbangan mereka, para penumpang berulang kali hanya diberitahu oleh awak kabin bahwa pesawat mereka akan lepas landas dalam beberapa menit. Penerbangan itu akhirnya dibatalkan dan para penumpang diinapkan di sejumlah hotel selama semalam.
Menanggapi insiden ini, juru bicara Thomas Cook Airlines menyebut penundaan disebabkan oleh masalah teknis pada pendingin udara. Namun diakui juru bicara ini bahwa para penumpang seharusnya diizinkan keluar pesawat lebih cepat.
"Kami berusaha memperbaiki masalah ini agar kami bisa menerbangkan pelanggan sesegera mungkin, tapi kami mengakui bahwa kami seharusnya mengosongkan pesawat lebih awal," ujarnya.
"Kami sangat meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan para pelanggan," imbuh juru bicara Thomas Cook Airlines. "Seluruh pelanggan akan diberi surat permohonan maaf dengan rincian soal hak mereka mendapat kompensasi," sebutnya.(dtc)