Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perusahaan induk Google, Alphabet baru saja mengumumkan pendapatan kuartal keduanya di tahun 2018. Tampaknya, denda USD 5 miliar atau Rp 72,8 triliun dari Uni Eropa tidak berpengaruh banyak terhadap pendapatan dan penghasilan dari saham Alphabet.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/7), pendapatan Alphabet pada kuartal kedua mencapai USD 32,66 miliar atau Rp 474 triliun dan mengalahkan perkiraan analis yang sebesar USD 32,17 miliar atau Rp 467 triliun.
Sekitar 86% dari pendapatan tersebut, atau USD 28 miliar berasal dari bisnis iklan Google. Sedangkan pendapatan lainnya sejumlah USD 4,4 miliar datang dari bisnis non-iklan milik Google seperti penjualan aplikasi, gadget dan layanan cloud computing serta layanan internet.
Sedangkan untuk penghasilan per saham Alphabet mencapai USD 10,58, tidak termasuk dampak dari denda dan dampak investasi lainnya. Padahal perkiraan analis untuk penghasilan per saham hanya USD 9,52.
Keuntungan bersih Alphabet memang menurun karena denda tersebut, dari USD 3,5 miliar menjadi USD 3,2 miliar.
CEO Google Sundar Pichai dalam pengumuman pendapatan kuartal kedua ini juga mengatakan Google akan memperluas jangkauan iklan di produk-produk Google. Ia mengatakan bahwa speaker Google Home dan Google Maps akan menjadi dua layanan baru yang akan menampilkan iklan.
Denda yang dijatuhkan Uni Eropa kepada Google banyak dinilai pengamat sebagai terlalu lambat. Sepertinya denda tersbut tidak berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan bisnis Google dan Alphabet.
Alphabet sendiri sedang terlibat persaingan ketat dengan perusahaan teknologi raksasa lainnya seperti Apple, Amazon, dan Microsoft untuk menjadi perusahaan pertama yang memiliki nilai valuasi mencapai USD 1 triliun.(dtn)