Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Badung. Setelah penantian 28 tahun, akhirnya patung GWK rampung total. Pada 31 Juli lalu modul (lempengan tembaga-kuningan) terakhir yang ke 754 selesai terpasang.
Sebagai ungkapan atas berdirinya patung karya setinggi 121 meter ini pengelola GWK Cultural Park menggelar acara syukuran. Acara yang digelar pada Sabtu ini dihadiri langsung oleh sang seninam Nyoman Nuarta, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Deputi Bidang Pemasaran I Kementrian Pariwisata, Prof Dr Ir I Gde Pitana, dan Dirut PT Garuda Adhimatra Indonesia Harjanto Titohadiguno.
"Ini kita bangun selama 28 tahun, kita jalani terus ada uang atau tidak kita jalani dengan sabar hingga jadi seperti sekarang," kata Nyoman Nuarta disela-sela syukuran di area GWK Cultural Park, Sabtu (4/7).
Nuarta juga menyebut dengan syukuran ini janjinya selama puluhan tahun telah terpenuhi. Ia mengungkap bukan hanya janji bagi diri sendiri tetapi juga bagi negara.
"Kita sudah bisa buktikan (pembangunan GWK selesai) sekarang sudah plong ini," tandasnya.
Sekarang, ujar Nuarta lagi, kita buktikan kepada bangsa kita, kita jangan jadi bangsa minder jangan menjadi bangsa pengekor bangun budaya kita dengan budaya sendiri. Itu yang penting.
Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang juga ketua pembina Yayasan Garuda Wisnu Kencana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga selesainya semua konstruksi patung GWK. Pastika mengatakan dalam perjalanan panjang selama 28 tahun berbagai hambatan dilalui proyek ini.
Setelah mengalami pasang surut, Ia bersyukur akhirnya ada pengembang Alam Sutera yang melanjutkan pembangunan GWK.
"Saya percaya, sesuatu yang baik, yang suci pasti akan ada tangan baik yang mewujudkannya," kata Pastika.
Pastika juga menjelaskan keberadaan patung GWK ini memiliki sejumlah manfaat bagi masyarakat Bali. Diantaranya adalah manfaat religius dan aspek ekonomi.
Gubernur 2 periode ini menerangkan bagi umat Hindu di Bali dewa Wisnu merupakan menifestasi sang pencipta untuk melindungi umat manusia dan semesta. Sehingga sebagai pelindung juga dipastikan akan ada kehidupan yang bisa dirasakan masyarakat Bali.
"Tentunya ada aspek benefit dan profit karena ini semua ada harganya. Ini taman budaya dan nantinya semuanya akan berkembang terutama budaya Bali budaya Indonesia. Ini akan menjadi satu tempat untuk berkreasi, dipagelarkan seni budaya," terangnya.(dtc)