Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ratusan pemuda Nias yang tergabung dalam Himpunan Masyarakat Ono Niha (HIMONI) menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Senin (3/9/2018). Mereka memprotes keputusan tim seleksi calon Komisioner KPU Wilayah 5 yang mencakup Kepulauan Nias, termasuk Kabupaten Nias Selatan (Nisel).
Keputusan dimaksud adalah tentang seleksi ulang para pendaftar calon komisioner yang dilakukan atas perintah KPU RI. Seleksi ulang tersebut dinyatakan tidak benar jika hanya melibatkan 16 orang. Seharusnya semua pendaftar yang sempat dikalahkan saat tahapan seleksi administrasi diikutkan.
Selain itu, seleksi ujian tertulis yang akan diselenggarakan Selasa besok (4/9/2018) juga diminta dibatalkan. Tindakan Timsel Wilayah 5 yang dipimpin Tonny Situmorang telah merugikan keuangan negara.
"Kenapa cuma 15 orang yang diikutkan dalam seleksi ulang administrasi, kenapa tidak semua yang berjumlah lebih dari seratus orang. Kami minta itu dibatalkan," kata pimpinan massa HIMONI, Arianus Sarumaha menjawab medanbisnisdaily.com di sela-sela demonstran yang mereka lakukan.
Massa mendesak agar aparat kepolisian beserta staf KPU Sumut memfasilitasi mereka bertemu dengan Tonny Situmorang guna menyampaikan tuntutannya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah pendaftar calon komisioner KPU Nisel melapor ke KPU RI perihal kecurangan yang dialami. Oleh Timsel dokumen syarat calon milik mereka dikatakan dibuang. Akibatnya mereka tidak lolos seleksi administrasi.
Oleh KPU RI melalui kebijakan barunya pasca menurunkan Tim Inspektorat Timsel diperintahkan melakukannya seleksi ulang administrasi terhadap para pendaftar yang dicurangi. Hasilnya, 16 orang kembali akan diikuti mengikuti proses seleksi. Sebelumnya sebanyak 16 orang telah mengikuti tahapan seleksi jingga test kesehatan. Seyogyanya mereka sudah memasuki tahapan test wawancara. Namun ditunda akibat adanya dugaan kecurangan Timsel.
"Cukuplah yang 16 orang itu mengikuti tahapan seleksi berikutnya. Timsel harus membatalkan keputusannya yang kembali mengikutkan 16 orang lagi," tegas Arianus.
Saat ini massa HIMONI menantikan kedatangan Tonny untuk menampung aspirasi mereka. Tony dikabarkan tengah mengajar di Kampus FISIP USU.