Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pembuatan film "Jandi La Surong" sedang kejar tayang. Hari ini tim produksi sudah bekerja selama 9 hari penuh untuk menyelesaikan film yang digarap sutradara muda, Ori Semloko ini.
"Target kami, film ini bisa di-launching bulan Januari, tahun depan. Mudah-mudahan hasilnya bisa maksimal,"" terang Ori kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (16/10/2018)
Dikatakan Ori, pengambilan gambar dilakukan di tiga tempat, antara lain di Medan, Deli Serdang dan Karo dengan target 14 hari.
Ditanya soal tantangan, Ori mengaku masalah cuaca termasuk yang paling merepotkan. Mengingat set film ini lebih banyak eksterior.
"Kadang tim harus menunggu hujan. Selain itu masalah lokasi juga cukup merepotkan. Hari pertama kami ambil gambar di Dusun Negeri Suah di Kabupaten Deli Serdang. Selain jauh, jalannya juga rusak. Tapi menurutku itulah seninya menggarap sebuah film. Apalagi tim tetap kompak dan happy," katanya.
Salah seorang tokoh utama perempuan yang diperankan Bunda Djibril, mengaku mendapat pengalaman yang luar biasa selama terlibat dalam proses pembuatan film ini. Menurutnya, tim kru dan pemain sangat total. Termasuk sutradara yang menurutnya punya sense of arts yang tinggi.
"Totalitas dan sungguh-sungguh, itu yang kurasakan selama proses garapan Jandi La Surong," aku Bunda yang juga aktris teater ini.
Kisah "Jandi La Surong" sendiri diangkat dari novel berjudul sama karya Muhammad Tempel Tarigan. Novel yang pernah populer di tahun 1960-an ini, berkisah tentang perjalanan asmara sepasang anak muda dalam lingkungan masyarakat Karo tahun 1960.
"Dalam film ini banyak tradisi masyarakat Karo di masa lalu, khususnya terkait hubungan muda-mudi, yang dieksplor. Sekarang tradisi-tradisi itu tidak ditemukan lagi," kata Ori.
Ini tantangan sama kami, bagaimana tradisi yang sudah hilang itu bisa diangkat dalam bentuk sinematografi, tutur Ori.