Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Athena. Kata "Natal" identik dengan perayaan agama umat Kristiani, namun berbeda dengan apa yang kita lihat pada kegiatan "Christmas Bazaar" di kota Athena, Yunani. Kegiatan yang berlokasi di Helexpo Marousi Athena itu diikuti oleh berbagai negara termasuk dari negara-negara mayoritas Muslim.
Pada kegiatan yang digelar pada 24-25 November 2018 itu dapat ditemui stand perwakilan Iran, Mesir, Pakistan, Malaysia, Turki, Lebanon, Bangladesh, dan tidak ketinggalan stand dari Indonesia. Negara-negara tersebut ikut berpartisipasi dalam Bazaar amal tanpa dibatasi oleh agama, meskipun tema bazaar itu sendiri bertema Natal. Bazaar yang dilaksanakan selama dua hari tersebut dikunjungi oleh lebih dari 3000 pengunjung.
Kegiatan amal yang dikelola Friends of the Child ini diikuti oleh 38 negara yang pada umumnya diwakili oleh kedutaan atau konsulat masing-masing negara. Selain negara-negara tersebut di atas, terdapat juga stand dari negara Ukraine, Kolombia, Romania, Yunani, Afrika Selatan dan sebagainya. Nantinya, hasil penjualan dari kegiatan bazaar ini akan disumbangkan untuk biaya pendidikan, pengobatan dan kehidupan sehari-hari anak-anak dari keluarga kurang mampu. Tahun 2017, Asosiasi amal ini telah membantu 250 keluarga dan 400 anak-anak yang kekurangan secara finansial.
Menurut KBRI Athena dalam siaran pers, Kamis (29/11/2018), Indonesia sendiri telah mengikuti kegiatan International Christmas Charity Bazaar ini sejak tahun 2001. Kali ini Indonesia memamerkan dan menjual makanan khas Indonesia seperti nasi goreng, mie goreng, spring rolls, bakso dan sate ayam. Selain makanan, Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan sebagai wakil Kedutaan Besar Republik Indonesia pada acara tersebut juga menampilkan promosi pakaian batik dan handicraft khas Indonesia. Pada stand Indonesia, para pengunjung juga dapat mengambil gambar dengan menggunakan photo booth pasangan pengantin Minang atau berfoto dengan patung wisnu kencana.
Dekorasi khas Indonesia tersebut berhasil menarik para pengunjung untuk datang, baik untuk membeli makanan maupun sekedar mengambil gambar. Pada hari pertama, 24 November 2018, Indonesia juga menampilkan tarian Bali Panyembrama yang dibawakan oleh dua orang Diaspora Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Kerukunan Keluarga Indonesia di Yunani (IKKIY). Para pengunjung menyatakan ketertarikannya mengunjungi stand Indonesia yang berbeda dengan stand negara lain, stand Indonesia memiliki ciri khas dan bernuansa tradisional Indonesia.
Salah satu pengunjung Cristina Ceban yang juga diplomat Moldova, menyatakan bahwa stand Indonesia selalu menarik untuk dikunjungi dengan makanan yang lezat dan dilayani dengan ramah. Dalam kesempatan tersebut, yang bersangkutan juga menyempatkan membeli kain batik dari stand Indonesia.
"Di sini kita melihat toleransi yang nyata dalam kehidupan beragama, sesuai dengan ungkapan bahwa semua manusia bersahabat dalam kemanusiaan" ungkap Duta Besar RI untuk Yunani, Ferry Adamhar.
"Indonesia sebagai bagian dari insan dunia turut ambil bagian untuk mendukung misi kemanusiaan itu sendiri, sekaligus untuk melakukan promosi budaya, makanan dan produk Indonesia ke masyarakat asing," imbuh Ferry Adamhar.(dtc)