Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, yang sudah 4 hari menggelar aksi unjuk rasa, tidak hanya kalangan orang tua tetapi juga anak-anak dan remaja. Pantauan medanbisnisdaily.com, Kamis sore (17/1/2019), dengan menggelar terpal seadanya di badan jalan sekitar Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Medan, Jalan AH Nasution, sebagian dari mereka rebahan sambil menunggu kepastian tuntutan mereka.
Mereka bahkan ada yang membawa kompor lengkap dengan tabung gas elpiji. Tampak seorang remaja laki-laki sedang memasak mie instan yang langsung diserbu peserta aksi massa. Sebagian ibu-ibu berbaur dengan sejumlah polisi wanita (Polwan). Bahkan sesekali mereka berfoto bersama. "Kenang-kenangan Bang, namanya juga lagi rame-rame," kata Rahmi, salah seorang ibu yang ikut dalam aksi itu.
Kabar terakhir, setelah menggelar aksi unjuk rasa selama 4 hari di tempat yang berbeda-beda, Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Medan, Fahrul Husin Nasution, mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi perwakilan massa aksi untuk bertemu dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang. "Kepala BPN (Sumut-red) nanti akan memfasilitasi kita ke Jakarta, 28 Januari mendatang. Bapak/ibu sudah bisa tenang dan kembali ke rumah masing-masing," kata Fahrul.
Seperti diberitakan, aksi unjuk rasa tersebut digelar mendesak pemerintah untuk mengeluarkan surat hak milik (SHM) bagi warga yang sudah berpuluh tahun tinggal di Sari Rejo. Selain di Kantor BPN Medan, sebelumnya aksi juga digelar di Kantor BPN Sumut, DPRD dan Kantor Wali Kota Medan.
"Kami mau minta hak, kami sudah puluhan tahun kami tinggal di Sari Rejo," kata Ketua Forum Masyarakat (Formas) Sari Rejo, Pahala Napitupulu, di hari pertama aksi di Kantor BPN Sumut, Jalan Brigjen Katamso, Medan, Senin (14/1/2019).