Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Khawatir terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019 diwarnai politik uang (money politic) dan hoax, Pemerintahan Mahasiswa atau Pema USU mengajak seluruh masyarakat Sumatra Utara memerangi atau melawannya.
Juga pilihan untuk tidak memilih alias golput, masyarakat juga diserukan agar menghindarinya. Seruan tersebut disampaikan melalui aksi damai "Refleksi Penyelenggaraan Pemilu 2019" yang dilaksanakan pagi ini di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (20/1/2019).
Aksi damai dipimpin langsung Presiden Pema USU Iqbal Harefa. Melibatkan seratus lebih mahasiswa dari berbagai fakultas yang berkeinginan dimasukkan ke dalam struktur Pema.
Aksi damai dilaksanakan dengan menggelar beberapa kegiatan. Di antaranya adalah menyebarkan kuisioner kepada warga di sekitar Lapangan Merdeka. Kepada mereka diminta secara sukarela mengisi poin-poin pertanyaan kuisioner menyangkut hoax, politik uang dan golput. Masing-masing berjumlah 300 kuisioner.
"Hasil kuisioner akan kami kaji seperti apa pendapat dan sikap masih terhadap hoax, politik uang dan golput, selanjutnya diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Sumut guna direspon," tegas Iqbal.
Pema juga melakukan kegiatan pengumpulan seribu tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan terhadap perang melawan hoax, politik uang dan golput. Mahasiswa mendatangi siapa saja di seputaran Lapangan Merdeka, dimintai menandatangani spanduk demi mendukung upaya yang bertujuan menciptakan Pemilu yang berkwalitas tersebut.
"Kami tidak ingin pemilu menjadi ajang bisnis jual beli posisi legislatif oleh para elit-elit partai, tegas kami katakan tolak politik uang, hoax dan golput," ungkap Iqbal.
Aksi damai digelar tanpa dorongan dari pihak manapun yang ingin mengambil keuntungan dari Pemilu 2019. Dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa USU terhadap masa depan bangsa ini.