Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi berencana menutup pusat kuliner di Merdeka Walk (MW) di kawasan Lapangan Merdeka, Medan. Mantan Pangkostrad itu ingin mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Namun, rencana itu sulit terwujud. Mengapa?
Sekretaris Daerah Kota Medan, Wirya Al Rahman menyebut rencana untuk menutup Merdeka Walk tidak serta merta bisa dilakukan. Sebab, Pemerintah Kota (Pemko) Medan masih terikat dengan perjanjian pada pihak lain. Janji tersebut tentu tidak bisa dilanggar.
"Kita masih terikat perjanjian terkait hal itu (pengalihfungsian Lapangan Merdeka menjadi RTH). Perjanjian tersebut tentu tidak bisa dilanggar. Jika ada pembatalan sepihak, tentu bakal ada efeknya," ujarnya, di Balai Kota Medan, Selasa (12/2/2019).
Dia meyakini apa yang disampaikan Gubernur Sumut hanya berupa masukan. Namun, pihaknya tidak ingin melakukan pelanggaran.
Disinggung jangka waktu perjanjian tersebut, Sekda mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. "Kayaknya masih lama, tapi saya tidak tahu pasti waktunya," katanya mengakhiri.
Diketahui, saat ini di bagian luar Lapangan Merdeka difungsikan sebagai lokasi kuliner andalan Kota Medan. Bahkan tempat tersebut sudah menjadi salah satu ikon kuliner di kota ini.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan bakal memindahkan pedagang kuliner di Merdeka Walk.
"Iya, sedang saya pelajari. Fungsi Lapangan Merdeka bukan untuk bisnis tapi ruang terbuka, dan untuk ruang rakyat Sumatera Utara berolahraga (fasilitas sosial)," kata Edy.
Edy mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, terkait rencana mengembalikan wajah Lapangan Merdeka Medan ini.
"Memang ini program (wewenang) wali kota. Dan saya sudah bicara dengan beliau (tentang rencana pemindahan kuliner Merdeka Walk)," katanya.
Informasi yang diperoleh, wacana pemindahan kuliner di kawasan Lapangan Merdeka sudah mencuat sejak dua pekan lalu. Rencananya, para pedagang tersebut akan dipindahkan ke Jalan Hindu. Namun Edy belum mau menyebut kemana lokasi pemindahan pedagang kuliner yang selama ini berjualan di kawasan tersebut. Dia hanya kembali menekankan bahwa fungsi Lapangan Merdeka merupakan ruang publik yang harus dilestarikan.
"Iya (rencananya memang akan kita pindahkan), itukan fasos untuk rakyat berolahraga bukan sebagai bisnis," pungkasnya.
Saat ini, kontrak atau MoU yang dilakukan bersama pihak ketiga masih berjalan dan dalam waktu lama. Informasi yang diperoleh, kontrak Medeka Walk untuk 25 tahun atau sampai 2031.