Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tidak seperti tahun-tahun lalu, syukuran awal tahun Zending HKBP tahun ini digelar di Gereja HKBP Sudirman, Medan. Sebelumnya, acara syukuran hanya berlangsung di kantor zending. Peristiwa ini menjadi sejarah baru bagi Zending HKBP. Sebanyak 110 pelayan zending dari berbagai daerah terpencil di Indonesia hadir dalam perayaan yang berlangsung Kamis (14/2/2019).
Keterangan tertulis panitia yang diterima medanbisnisdaily.com, Minggu malam (17/2/2019), menyebutkan, para pelayan zending itu berasal dari Pulau Enggano, Pulau Rupat, Siak, Bengkalis, Meranti, Pemayongan Jambi, Air Molek, Pasir Pangaraian dan dari Parduaan-Parhitean. Para pelayan zending ini menghabiskan waktu yang berbeda-beda dari setiap tempat keberangkatan mereka masing-masing. Ada yang satu hari, dua hari, tiga hari bahkan ada yang satu minggu di perjalanan.
Acara syukuran ditandai dengan ibadah. Adapun yang melayani ibadah itu, antara lain Pdt David Silaban (pemimpin liturgi) Pdt Ruth Barita Panjaitan (doa syafaat) dan Pdt COR Silaban (khotbah).
Pdt COR Silaban menyampaikan bahwa perubahan-perubahan pelayanan di daerah zending HKBP sangat signifikan, sebab ada banyak daerah yang sudah berkembang. Seperti yang sudah dilakukan Departemen Marturia HKBP untuk memandirikan pos pekabaran injil di Pasir Pangaraian, Air Molek, Pulau Enggano, dan Pulau Rupat.
Memang secara ekonomi, lanjutnya, jemaat masih belum mampu menutupi kebutuhan pelayanan. Tetapi itulah jalannya untuk mereka benar-benar memikirkan dan mandiri akan administrasi, serta tidak lagi menerima bantuan dari kantor pusat HKBP.
"Sejak Sinode Godang HKBP 1987 telah diputuskan bahwa HKBP melaksanakan pelayanan zending internal. Sebab sudah banyak sekte-sekte yang mengancam penginjilan HKBP. Bahkan sampai saat ini kita harus jernih dan jelas berpikir bahwa pelayanan zending internal ini menjadi satu pelayanan yang utama dari pelayanan lainnya, sebab kita tidak tahu bahwa sudah banyak jemaat kita yang pindah gereja dengan berbagai alasan," ujarnya.
Dilanjutkannya, itu adalah tugas bersama, bukan hanya tugas dari Biro Zending HKBP. Itulah yang bisa kita pahami dari tema syukuran awal tahun 2019 Zending HKBP “Kobarkan Semangat Zending HKBP”, agar HKBP semakin besar dan menggalakkan misi Kristus.
Setelah ibadah selesai acara dilanjutkan dengan diskusi oleh tiga pemateri dari sudut pandang Marturia HKBP. Panelis pertama Pdt Ginto Robinson yang memaparkan situasi dan pengalamannya melayani selama 28 tahun di daerah zending.
Ia mengatakan, masih banyak jemaat yang belum dilayani dengan baik. Pelayan zending membutuhkan pengetahuan budaya dan bahasa, sebab ada suku yang berbeda dengan suku dan bahasa pelayan zending.
Panelis kedua Alusdin Sinaga, dengan materi pemberdayaan jemaat di bidang perekonomian, antara lain dengan pengembangan sumber daya alam yang ada.
Panelis ketiga disampaikan Pdt Dr Anna Ch Vera Pangaribuan, dengan materi pelayanan zending dulu, sekarang dan yang akan datang. Dalam pelayanan zending saat ini masih terus berjalan dengan baik. Anna mengajak pelayan zending memperhatikan jemaat, yang menurutnya masih 40% yang aktif gereja dan mengikuti kegiatan.
"Pelayanan zending internal masih sangat perlu dikobarkan untuk menjangkau jemaat yang masih malas dan tidak aktif di gereja. Melalui pelayanan zending ini mari kita bergandengan tangan untuk memberitakan injil," ajaknya.
Menurutnya, ada banyak yang sangat dibutuhkan di pelayanan zending, antara lain tenaga, dana, kendaraan di medan pelayan Zending. Pemaparan berlanjut dengan tanya jawab yang diakhiri dengan makan bersama di Gedung Serbaguna HKBP Sudirman, Medan.