Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru berkapasitas 510 MW di Tapanuli Selatan memberikan tiga manfaat besar bagi masyarakat Sumatera Utara, Indonesia maupun dunia dari sisi energi listrik, ekonomi, dan lingkungan.
Karena itu, pembangunan PLTA Batang Toru wujud kongkrit untuk menghadirkan green energy di Indonesia khususnya di Sumut. Hal itu dikatakan Senior Executive for External Relations PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE), Firman Taufick di Hotel Aryaduta Kapten Maulana Lubis Medan, Jumat (22/2/2019).
Dari sisi energi, sebut Firman Taufick, mengatakan manfaat PLTA Batang Toru untuk mengurangi peran pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang memakai energi fosill pada saat beban puncak di Sumut.
Kemudian dari sisi ekonomi, dengan memakai sumber energi air maka pemerintah bisa menghemat pengeluaran devisa hingga US$400 juta per tahun karena tidak menggunakan bahan bakar fosil.
Sementara dari sisi lingkungan, PLTA Batang Toru yang merupakan pembangkit energi terbarukan berkontribusi besar mengurangi emisi karbon nasional yang penting untuk mencegah dan memerangi dampak perubahan iklim yang sedang menjadi ancaman dunia. "Jadi kehadiran PLTA Batang Toru juga sebagai langkah kongkrit menerapkan Perjanjian Paris yang telah diratifikasi Pemerintah Indonesia melalui UU No.16 Tahun 2016," kata Firman Taufick.
Tak hanya itu, sebut Firman, kelestarian flora dan satwa liar seperti orangutan akan tetap terjaga kelestariannya karena PLTA Batang Toru telah melaksanakan kajian Environmental and Social Impact Assessment (ESIA).
Disebutkan, PLTA Batang Toru menjadi salah satu dari pelaksanaan program strategis nasional untuk mencapai target pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW di Indonesia.
PLTA Batang Toru merupakan pembangkit energi terbarukan yang ramah lingkungan. Energi terbarukan adalah energi yang dapat pulih secara alami, ada terus menerus dan berkelanjutan.
Firman Taufick mengatakan Indonesia memiliki sumber energi terbarukan berupa panas matahari, air, angin, bioenergi, dan panas bumi. Potensi sumber energi dari air mencapai 75.000 MW di seluruh Indonesia. "Pemerintah menargetkan bauran dari energi terbarukan dapat mencapai 23% dari total sumber energi pada 2030," sebutnya.
Kehadiran PLTA Batang Toru untuk mengurangi peran pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) pada saat beban puncak di Sumut. Pilihan pada PLTA karena lebih bersih dan lebih berkesinambungan. Karena itu kehadiran PLTA Batang Toru akan mendukung pengurangan emisi karbon Sumut dan nasional sebagai langkah kongkrit implementasi Kesepakatan Paris.