Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Para ahli astronomi telah menemukan pengukuran terbaru, sekaligus paling akurat sampai saat ini, mengenai besaran massa Bima Sakti. Galaksi yang kita huni itu memiliki massa yang setara dengan 1,5 triliun Matahari.
"Ini sudah benar-benar semuanya yang ada di Bima Sakti. Mengetahui total massanya dapat membantu kami untuk memahami galaksi ini lebih baik," ujar Laura Watkins, ahli astronomi dari European Southern Observatory yang berkantor pusat di Garching, Jerman.
Sebelumnya, sudah banyak angka yang diklaim merupakan massa dari galaksi tersebut, mulai dari 500 miliar hingga 3 triliun kali lipat Matahari. Lalu, bagaimana Watkins cs bisa mengukur massa Bima Sakti dan mengklaim sebagai yang paling akurat sampai saat ini?
Untuk melakukannya, mereka mengumpulkan data dari teleskop luar angkasa Hubble milik NASAdan satelit Gaia kepunyaan European Space Agency (ESA). Lalu, mereka merekam posisi bintang-bintang di sana untuk membuat peta tiga dimensi (3D) Galaksi Bima Sakti.
Kemudian, mereka menggunakan sejumlah teleskop untuk mengukur pergerakan dari 46 gugusan bintang berbentuk bola yang mengitari pusat Bima Sakti. Dengan menganalisis pergerakan dari gugusan yang disebut globular cluster itu, tim peneliti itu bisa menghitung gaya tarik gravitasi serta massa dari objek-objek antariksa tersebut.
Dengan massa setara 1,5 triliun Matahari, Bima Sakti jadi salah satu galaksi tergemuk di alam semesta. Salah satu galaksi paling ringan memiliki massa sekitar 1 miliar Matahari. Sedangkan yang terberat massanya 30 triliun kali Matahari.
Dari angka tersebut, 85% massa Bima Sakti merupakan dark matter. Lalu, walaupun terdapat 200 miliar bintang di dalam galaksi ini, objek-objek yang menjadi panduan orbit dari planet-planet di luar sana itu hanya berkontribusi untuk 4% massa Bima Sakti.
Selain mengetahui massanya, para astronom itu juga berhasil menghitung ukuran dari Bima Sakti. Menurut mereka, galaksi ini memiliki radius yang bisa ditempuh selama 129 ribu tahun cahaya.
"Satu alasan yang penting untuk mengukur Bima Sakti adalah kita hidup di sini, ini merupakan galaksi terdekat yang kita punya," pungkas Watkins, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Sabtu (9/3/2019). (dtn)