Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Beijing - Pemerintah China menawarkan untuk membantu Venezuela memulihkan kembali suplai listrik negara itu. Tawaran disampaikan setelah Presiden Nicolas Maduro menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendalangi 'sabotase' siber yang membuat Venezuela gelap gulita selama berhari-hari.
Maduro yang masih menguasai militer dan sejumlah institusi negara di Venezuela juga didukung Rusia dan China, menyalahkan AS atas kekacauan ekonomi yang dialami negaranya. Maduro juga mengecam pemimpin oposisi, Juan Guaido, sebagai 'boneka AS'.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (13/3/2019), pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi di Venezuela memasuki hari keenam. Kondisi ini membuat kebanyakan rumah sakit setempat berjuang untuk tetap mengoperasikan peralatan dan perlengkapan mereka.
Tidak hanya itu, persediaan makanan di negara tropis ini juga membusuk dan aktivitas ekspor dari terminal minyak utama Venezuela terhenti.
Dalam konferensi pers di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, menyatakan pemerintah China mengetahui laporan soal padamnya jaringan listrik di Venezuela akibat serangan peretasan.
"China sungguh prihatin soal ini. China berharap pihak Venezuela bisa menemukan penyebab di balik isu ini sesegera mungkin dan memulihkan suplai listrik dan ketertiban sosial seperti semula," ucap Lu.
"China bersedia untuk memberikan bantuan dan dukungan teknis untuk memulihkan jaringan listrik di Venezuela ," tegasnya.
Lu tidak menjelaskan lebih detail soal tawaran bantuan itu.
Menurut saksi dan laporan via media sosial, suplai listrik di sebagian besar wilayah Venezuela telah pulih pada Selasa (12/3) waktu setempat. Namun suplai listrik untuk ibu kota Caracas dan wilayah barat negara itu, tepatnya dekat perbatasan Kolombia, masih padam hingga kini.
Menteri Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez, menyatakan suplai listrik telah dipulihkan di 'sebagian besar' wilayah Venezuela.
Para pengamat menuturkan kepada Reuters bahwa padamnya jaringan listrik di Venezuela kemungkinan besar disebabkan oleh gangguan teknis pada jaringan transmisi yang menghubungkan pembangkit hidroelektrik Guri di Venezuela bagian tenggara dengan jaringan listrik nasional. Maduro menyalahkan AS yang disebutnya mendalangi 'serangan siber canggih' terhadap operasional listrik Venezuela.dtc