Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Garut. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut menyayangkan adanya soal ujian Bahasa Indonesia USBN SMP yang mencantumkan poin 'bubarkan Banser'. NU menilai hal tersebut provokatif.
"Saya melihat ada kesalahan fatal yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Di mana soal tersebut, ini mengandung sifat-sifat yang provokatif, yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan yang seharusnya dilakukan," ujar Wakil Sekretaris 1 Bidang Organisasi PCNU Garut, Hilman Umar Basori kepada wartawan, di kantor LP Ma'arif, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Rabu (10/4/2019).
Hilman menilai Banser didiskreditkan dengan adanya soal USBN pelajar SMP itu. Seharusnya, kata Hilman, Dinas Pendidikan tidak membuat soal yang provokatif.
"Pertanyaan saya, kenapa soal itu harus memilih soal tentang yang sifatnya menyinggung terhadap kelompok yang lain. Kan ini bisa menjadi SARA," katanya.
Ia memandang soal itu seolah-olah ingin mengatakan Banser itu kelompok yang tidak diinginkan oleh negara. "Oleh masyarakat dipersepsikan sebagai organisasi yang harus dibubarkan. Dan oleh negara seolah-olah tidak dilindungi dan akan dibubarkan," ujar Hilman.
Kepala Disdik Garut Totong membenarkan soal tersebut tersebar di Garut. Ia berjanji akan mengklarifikasi soal tersebut. "Kami akan klarifikasi sore ini," ungkap Totong.dcn