Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) prihatin atas kasus dugaan pengeroyokan yang menimpa siswa SMP di Pontianak, Audrey (14). Jokowi menyoroti media sosial (medsos) yang mengubah pola interaksi sosial di masyarakat.
"Ya kita semuanya, kita semuanya sedih, kita semuanya berduka atas peristiwa perundungan itu. Tapi yang jelas ini pasti ada sesuatu masalah yang berkaitan dengan pola interaksi sosial antar masyarakat yang sudah berubah, lewat media sosial," kata Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Jokowi mengatakan telah memerintahkan Kapolri untuk bertindak tegas terhadap kasus tersebut. Dia ingin kasus tersebut ditangani sesuai prosedur yang berlaku.
"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri untuk tegas untuk menangani ini sesuai dengan prosedur hukum, tegas," ucapnya.
Jokowi meminta keluarga dan guru membimbing anak agar tidak terpengaruh efek buruk dari medsos. Menurutnya, saat ini ada masa transisi interaksi warga ke medsos yang harus diwaspadai.
"Hati-hati dengan ini, ini ada masa transisi yang semuanya kita harus hati-hati. Terutama awasi betul anak-anak kita, jangan sampai kejebak pada pola interaksi sosial yang sudah berubah tetapi kita belum siap," ucapnya.
Kasus ini mendapat perhatian luas di media sosial sehingga muncul tagar #JusticeForAudrey yang sempat trending nomor 1 dunia. Ada pula petisi #JusticeForAudrey yang sekarang sudah diteken lebih dari 3 juta kali.
Pihak Audrey telah melaporkan 3 orang ke polisi. Kasus ini sekarang ditangani oleh Polresta Pontianak dan sudah ditingkatkan ke penyidikan. Berdasarkan pengakuan Audrey yang disampaikan sang ibu ke polisi, Audrey dianiaya oleh 3 orang dengan disaksikan sejumlah siswi SMA lainnya. Polisi telah menerima hasil visum Audrey dari rumah sakit. Visum itu dilakukan sepekan setelah peristiwa. Hasilnya, tidak ada lagi memar dan lebam di tubuh Audrey.(dtc)