Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Komoditas minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) masih tetap menjadi andalan ekspor dari Sumatra Utara (Sumut) yang dikapalkan melalui terminal curah cair Pelabuhan Belawan. Setiap tahun komoditas ekspor bernilai tinggi yang masih tetap dibutuhkan dunia itu selalu eksis dalam memperkuat barisan ekspor Sumut lewat Pelabuhan Belawan.
Seperti sebelumnya, tahun ini pun aktiv itas ekspor CPO Sumut melalui Pelabuhan Belawan masih tetap bersinar. Indikasi ini dapat dilihat dari aktivitas ekspor CPO Sumut selama Triwulan I-2019. Selama kurun waktu itu aktivitas ekspor CPO Sumuut naik hingga 34,85%.
Selama Triwulan I-2019 kata Asisten Manajer Hukum dan SDM Pelindo 1 Cabang Belawan, Mufthi Rakhman kepada medanbisnisdaily.com,Jumat (12/4/2019), aktivitas ekspor komoditas CPO dan turunannya melalui terminal curah cair Pelabuhan Belawan dengan fasilitas pipa terpadu tercatat sebanyak 723.552 ton. Jumlah ini naik hingga 34,85% dibandingkan periode serupa 2018 yang jumlahnya 666.554 ton.
Hingga saat ini, kata Alung, komoditas CPO masih tetap menjadi primadona ekspor Sumut melalui Pelabuhan Belawan.
Buktinya, hingga Triwulan I-2019 jumlah ekspor CPO Sumut mencapai 723.552 ton atau sekitar 80,49 persen dari total ekspor Sumut yang jumlahnya sebanyak 898.880 ton.
Tahun lalu tambah Alung demikian juru bicara Pelindo 1 Cabang Belawan itu biasa disapa, aktivitas ekspor CPO Sumut lewat Pelabuhan Belawan juga naik sekitar 7,84 persen yakni dari 2.912.449 ton pada dekade 2017 menjadi 3.141.010 ton. “Tahun ini diprediksi bakal naik melebihi tahun lalu”kata Alung melalui sambungan selular.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Khairul Mahalli membenarkan aktivitas ekspor CPO Sumut lewat Pelabuhan Belawan tetap naik. “Ekspor CPO Sumut masih tetap bersinar karena komoditas C PO masih dibutuhkan dunia sementara negara produsennya cuma Indonesia dan Malaysia,” kata Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) itu.