Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Santiago - Sebuah tim ilmuwan di Chile mengatakan mereka telah menemukan jejak kaki manusia purba. Itu adalah tertua di Amerika.
Dilansir CNN Travel, Selasa (30/4/2019), jejak itu berusia lebih dari 15.000 tahun. Penemuan ini menjadi perbandingan timeline dan peta migrasi manusia ke Amerika Selatan sebelumnya.
Sebagian besar bukti yang ada menyatakan bahwa manusia tidak mencapai wilayah Patagonia di ujung selatan Amerika Selatan sampai 12.000 tahun yang lalu. Kata Karen Moreno, salah satu penulis penelitian pada CNN.
Para ilmuwan percaya jejak fosil itu adalah jejak kaki kanan manusia dewasa, kata Moreno. Penelitian ini dipublikasikan minggu lalu di jurnal ilmiah PLOS-ONE.
Jejak kaki itu ditemukan pada 2010 di situs paleo-arkeologi di Kota Osorno di bagian selatan Chile, di komplek pengembangan perumahan. Butuh bertahun-tahun bagi para ilmuwan untuk mengkonfirmasi usia fosil melalui penanggalan karbon.
Para ilmuwan tahu kekayaan daerah tersebut setelah pekerja konstruksi, yang menggali untuk pembangunan rumah mulai menggali harta itu. Gelombang penelitian baru berlangsung di sana sejak 1986 dan telah mengungkap adanya sisa-sisa hewan besar, mulai dari mastodon, kuda hingga paleo-llama, spesies llama yang lebih besar yang kini punah.
Tapi jejak kaki manusia purba mungkin adalah hadiah terbesar. Untuk mengungkap usia jejak itu membutuhkan waktu delapan tahun.
Rekan Moreno, Mario Pino, menemukan jejak kaki tepat sebelum Natal tahun 2010. Untuk menentukan usia jejak, tim menggunakan teknik penanggalan radiokarbon untuk menemukan usia kayu, biji, dan tulang yang ditemukan di sekitar jejak.
Mereka juga menemukan bukti lain, yakni adanya alat batu primitif di daerah sekitar fosil. Mereka mengidentifikasi spesies sebagai Hominipes modernus, yang terkait erat dengan Homo sapiens.
Percobaan pada bahan organik di sekitar jejak tapak itu menciptakan berbagai tanggal. Itu memungkinkan usia rata-rata cetakannya di sekitar 15.600 tahun.
Lebih dari delapan tahun berlalu antara menemukan jejak kaki dan menerbitkan konfirmasi umurnya. Moreno mengatakan tim menghabiskan waktu itu untuk berusaha meyakinkan rekan-rekannya bahwa itu adalah jejak kaki.
Seiring waktu, bukti menjadi tak terbantahkan. "Kami mengkonfirmasi, dan memeriksa dan memeriksa ulang," kata dia.
Moreno mengatakan ada banyak kesulitan dalam meyakinkan koleganya bahwa bagaimana mungkin ada manusia berada di daerah itu 3.000 tahun lebih awal dari jejak sebelumnya. Yakni ada budaya Clovis nomaden yang lebih dulu ada di daerah tersebut.
Temuan itu menulis ulang peta migrasi manusia. Jejak kaki manusia setua 3,6 juta tahun telah ditemukan di Laetoli, Tanzania. Pada 1978, para ilmuwan menemukan jejak jejak kaki yang dibuat di sana, di mana tiga manusia purba diyakini telah menginjak abu vulkanik basah.
Butuh jutaan tahun bagi kaki manusia untuk menjejak ke Amerika. Mereka akhirnya menyeberangi Selat Bering dari Rusia modern ke Alaska selama zaman es terakhir.
Tahun lalu, para ilmuwan menemukan jejak kaki di British Columbia yang berasal dari 13.000 tahun yang lalu. Tapi jejak kaki itu jauh lebih muda dan lebih dekat ke Selat Bering daripada pengumuman baru di Patagonia ini.
"Jika kita memiliki bukti tentang manusia sebelumnya, kita harus mencari tahu bagaimana mereka sampai di sana," kata Moreno.
Dari bukti itu, jika ada, sekarang mungkin di dasar laut. Permukaan laut lebih rendah 15.000 tahun yang lalu.
"Sebagian besar bukti ada di bawah air atau telah terkikis oleh gletser," kata Moreno. dtc