Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Caracas. Sedikitnya 25 tentara Venezuela ramai-ramai meminta suaka ke Kedutaan Besar (Kedubes) Brasil di Caracas usai upaya kudeta dilakukan. Kedubes Brasil menegaskan tidak ada pejabat tinggi militer Venezuela di antara tentara-tentara itu.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Rabu (1/5/2019), juru bicara Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Otavio Rego Barros, menyatakan bahwa tentara-tentara Venezuela yang meminta suaka kepada Brasil itu terdiri atas para prajurit dan letnan. Ditegaskan Barros, tidak ada pejabat militer berpangkat tinggi yang meminta suaka.
Upaya mencari suaka ke Brasil ini terjadi saat Presiden Bolsonaro menyatakan dukungan untuk pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, via Twitter. Presiden Bolsonaro menyatakan Brasil mendukung rakyat Venezuela 'yang diperbudak oleh seorang diktator', yang merujuk pada Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
"Brasil ada di pihak rakyat Venezuela, Presiden Juan Guaido dan kebebasan rakyat Venezuela," tegas Presiden Bolsonaro.
"Kami mendukung kebebasan negara ini untuk akhirnya merasakan demokrasi sesungguhnya," imbuhnya.
Menteri Luar Negeri Brasil, Ernesto Araujo, menegaskan dukungan Brasil terhadap 'transisi demokrasi' di Venezuela. Araujo juga menyampaikan 'harapan agar militer Venezuela menjadi bagian dari proses ini'. Brasil merupakan salah satu dari 50 negara yang telah mengakui Guaido sebagai Presiden interim Venezuela.
Pada Selasa (30/4/2019) waktu setempat, Guaido yang memimpin Dewan Nasional Venezuela ini berupaya menunjukkan dukungan militer untuk dirinya dan kelompok oposisi, sebagai bagian dari upaya menggulingkan Maduro. Namun upaya ini berujung bentrokan sengit antara tentara loyalis Maduro dengan tentara yang mendukung oposisi dan puluhan ribu demonstran pro-Guaido di Caracas.
Sedikitnya 78 orang luka-luka dalam bentrokan tersebut. Kebanyakan dari mereka terkena tembakan peluru karet. Dokter Maggi Santi dari pusat kesehatan Salud Chacao di Caracas menyebut luka-luka yang dialami korban tidak membahayakan nyawa mereka.
Dalam pidato pertama yang disampaikan setelah upaya kudeta dilancarkan pada Selasa (30/4) waktu setempat, Maduro menegaskan bahwa upaya kudeta yang dipimpin Guaido telah digagalkan. Maduro juga menegaskan militer Venezuela tetap mendukung dirinya.
"Rencana mereka gagal, seruan mereka gagal, karena Venezuela ingin perdamaian," sebut Maduro seperti dilansir Reuters, merujuk pada upaya kudeta yang dipimpin Guaido.(dtc)