Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Berastagi. Harga bawang putih dalam sepekan terakhir di pasar tradisional kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut), mengalami lonjakan. Harga bawang putih di tingkat pengecer saat ini, Kamis (2/5/2019) petang, tembus Rp 60.000 per Kg, bawang merah Rp 38.000 per kg.
“Pekan lalu, Sabtu 27 April 2019, harga bawang putih masih Rp 48.000 per kg. Beberapa hari belakangan, sudah Rp 60.000 per kilogram kami jual kepada pembeli. Hal ini berimbas terhadap kenaikan harga pembelian pedagang di Pajak Sentral dan Pasar Induk Medan," ujar Ari, pedagang pasar tradisional Berastagi kepada medanbisnisdaily.com.
Sementara harga bawang merah sepekan terakhir masih berada di level Rp 36.000-Rp 38.000 per kg sesuai dengan mutu dan asalnya. Sedangkan bawang merah peking Rp 12.000 per kg.
“Bawang merah agak stabil, mungkin karena dipasok dari beberapa daerah. Ada yang masuk dari Brebes, Solok-Sumatra Barat, dan bawang merah lokal Tanah Karo. Sementara bawang putih impor dari Cina,” sambung pria yang akrab disapa Bapak Bintang itu.
Untuk harga bawangputih kupas, katanya, harganya berbeda lagi. Harganya bisa mencapai Rp 65.000 per kg. “Bawang putih kupas biasanya dibeli pemilik rumah makan karena mereka perlu cepat. Proses mengupas sudah memakan waktu. Seiring perkembangan zaman, mereka membeli yang praktis dan cepat cara kerja,” ujarnya.
Naiknya harga bawangputih membuat pernjualan pun ikut menurun. Katanya, penurunan sampai 50%. Sebelum mencapai harga Rp 60.000 per kg, rata-rata penjualan per hari mencapai 20 kg. Beberapa hari ini, penjualan bawang putih hanya di kisaran 10 kg per harinya. “Ibu rumah tangga pasti mengirit uang keluar, sekarang per Onsnya saja sudah Rp 7.000,” kata Ari.
Sejumlah ibu rumah tangga yang berbelanja sore hari, dipajak tradisional Berastagi berharap pemerintah segera mencari solusi kenaikan harga bawang, khususnya bawang putih. “Kami ibu-ibu umumnya tidak mengerti apakah itu karena ada permainan karetel atau penimbunan. Kami harap jelang bulan Ramadan ini, pemerintah memantau situasi harga pasar," ujar Sumarni, ibu rumah tangga saat berbelanja di pasar.