Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara, Syech Suhaimi mengatakan lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Sumut berada diangka 5,18% diatas nasional, yakni 5,17%.
Pertumbuhan ekonomi tersebut menurutnya sangat ditopang pada sektor, yaitu pertanian (21%), industri sekitar 20% dan perdagangan serta sektor konstruksi.
"Kalau kita lihat dari sumbernya, pertanian juga sangat tinggi. Berarti kalau kita ingin memacu pertumbuhan ekonomi kita, jangan sampai mengesampingkan sektor yang lain. Tapi tiga sektor ini ditambah sektor konstruksi sudah sangat berpengaruh terhadap ekonomi Sumut," katanya Suhaimi.
Suhaimi mengatakan itu dalam paparannya pada Focus Grup Discussion dalam rangkaian Diseminasi Kajian Fiskal Regional yang digelar Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumut, di Aula Kanwil DJPb, Gedung Keuangan Negara Lantai III, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (2/5/2019).
Suhaimi menambahkan, sektor pertanian dan industri memang sangat berpengaruh memberikan dampak seperti pada bidang perbankan, dunia usaha sampai transportasi. "Kalau tiga sektor tumbuh di atas rata-rata, pertumbuhan ekonomi Sumut bisa tembus 6%," katanya.
Sementara itu, Regional Economics Kemenkeu Sumut, Wahyu Ario Pratomo,mengamini pernyataan Suhaimi itu. Bahkan sebenarnya pertumbuhan ekonomi Sumut dalam lima tahun belakangan pernah menembus 6%.
Hanya saja perlu ada beberapa perbaikan untuk kembali mendongkrak pertumbuhan tersebut, dimana antara lain faktor birokrasi yang bersih, meningkatkan anggaran pendidikan atau pemberdayaan masyarakat, akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, probabilitas agraria, akses permodolan hingga peningkatan industri pariwisata.
"Pertumbuhan 5,18% itu sebenarnya dibawah potensi Sumut. Kita punya Danau Toba yang menjadi KSPN. Potensi pariwisata itu sangat luar biasa bila serius untuk dikembangkan ke depan. Kemudian saya lihat pemanfaatan dana desa pada 2019 dan tahun-tahun mendatang, mesti digeser untuk kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat sehingga taraf hidup dan ekonomi masyarakat ikut meningkat," katanya.
Untuk diketahui, diseminasi kajian fiskal regional merupakan kegiatan perdana yang diselenggarakan Kanwil DJPb Sumut, dimana seluruh masukan, ide, gagasan dan juga kritikan akan menjadi sebuah rekomendasi yang disampaikan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan.