Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Damaskus - Serangan udara Rusia yang menargetkan markas militan di Suriah menewaskan 10 warga sipil. Terdapat lima anak-anak di antara korban tewas akibat serangan Rusia yang merupakan sekutu rezim Presiden Bashar al-Assad ini.
Kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, menyebut bentrokan antara pasukan rezim Assad dan militan setempat semakin sengit pada Senin (20/5) waktu setempat. Bentrokan pecah di wilayah yang dikuasai bekas afiliasi Al-Qaeda di Suriah, usai serangan udara mematikan berlangsung semalaman.
Wilayah Idlib yang dikuasai militan Hayat Tahrir al-Sham seharusnya terlindungi dari gempuran pasukan rezim Suriah berdasarkan kesepakatan zona aman pada September lalu. Namun rezim Assad dan Rusia terus meningkatkan gempuran di wilayah tersebut sejak akhir April.
Seperti dilansir AFP, Senin (20/5/2019), Syrian Observatory melaporkan serangan udara Rusia menewaskan lima anak-anak, empat wanita dan satu pria di kota Karanbel, Idlib.
Serangan udara Rusia itu, sebut Syrian Observatory, mengenai lokasi di dekat rumah sakit setempat. Seorang koresponden AFP melaporkan ada lima rumah yang hancur dan rusak akibat gempuran udara tersebut.
Warga setempat yang selamat dari gempuran udara, sebut koresponden AFP, menyisir puing-puing untuk menyelamatkan barang-barang mereka. Salah satunya warga setempat bernama Umm Wasel yang selamat dari gempuran udara karena diundang buka puasa bersama kerabatnya di lokasi lain.
"Saya kembali pada malam hari dan mendapati rumah saya hancur," tutur Wasel yang berusia 72 tahun ini. "Orang-orang pikir saya ada di bawah reruntuhan," imbuhnya
Ditambahkan Syrian Observatory bahwa enam warga sipil lainnya juga tewas dalam gempuran udara rezim Suriah di wilayah Idlib lainnya pada Minggu (19/5) waktu setempat. Markas kuat militan setempat diketahui ada di sebagian besar wilayah Idlib, juga di Aleppo, Hama dan Latakia.
Pertempuran di Hama antara loyalis Assad dan militan setempat berlangsung sejak Senin (20/5) pagi waktu setempat. Pesawat tempur Rusia menggempur wilayah Idlib bagian selatan dan pesawat tempur rezim Suriah menargetkan Hama dengan senapan mesin, rudal dan bom barel. Gempuran udara Rusia di Suriah terjadi setelah pasukan militer Suriah menyepakati 'gencatan senjata sepihak di zona de-eskalasi Idlib' dari 18 Mei lalu.dtc