Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Deli Serdang. Jalan Stasiun di Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, yang dikenal sebagai Simpang Jodoh Tembung, sejak setahun terakhir kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan sepanjang sekitar 2 kilometer itu kini rusak parah, mengakibatkan masyarakat pengguna jalan yang membawa kendaraan harus berhati-hati.
Pantauan medanbisnisdaily.com, 90 persen permukaan jalan hancur berlubang dan jika hujan turun menimbulkan genangan air di banyak titik. Padahal, jalan yang menghubungkan Jalan Besar Tembung dengan Jalan Pasar 7, Pasar 5, Pasar 3 hingga ke Pasar 1 itu, kini merupakan urat nadi Kota Tembung karena terletak Stasiun Kereta Api Bandar Klippa, pusat bisnis dan sentra pedagang UMKM. Selain pedagang rujak yang legendaris, sepanjang jalan hingga Pasar 7 di kiri dan kanan dipenuhi pedagang kecil mulai dari sandang, hingga makanan.
Jalan Stasiun tersebut juga menjadi jalur lintas alternatif bagi masyarakat dan pengemudi taksi online dari dan ke Bandara Kualanamu karena jarak tempuhnya lebih cepat ketimbang lewat Tol Bandar Selamat maupun Kayu Besar Tanjung Morawa. Dari Simpang Jodoh ke Bandara Kualanamu menggunakan mobil pribadi hanya sekitar 15 menit melalui Jalan Sidomulyo/Jalan Bengkel di sebelah jalur rel kereta api maupun dari Jalan Makmur.
Uniknya, kemarin, jalan yang selalu macet karena volume kendaraan yang tinggi saban waktu itu ditimbun dengan pasir dan batu (sirtu) di bagian yang parah kerusakannya. Menurut keterangan, penimbunan itu dilakukan karena Bupati Deli Serdang dan rombongan akan melintas di jalan tersebut.
Kondisi Jalan Stasiun Bandar Klippa itu sangat ironis dibandingkan dengan jalan baru di bekas kompleks gudang tembakau eks PTPN II yang kini sudah berdiri puluhan bangunan kios dan ruko. Jalan baru tersebut diaspal hotmix dan sangat mulus sepanjang sekitar 500 meter menghubungkan Jalan Stasiun ke Simpang Pasar 8 tepatnya di depan Masjid Raya Firdaus.