Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Stok cabai merah di Sumatra Utara (Sumut) masih minim karena luas panen masih sedikit. Untuk bulan Juni 2029 saja, luas panen hanya 1.984 hektare. Luasan tersebut tidak jauh berbeda dari bulan April dan Mei 2019 yang berkisar 1.800-an hektare.
Kepala UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatra Utara, Marino, mengatakan, stok yang minim menjadi penyebab harga cabai masih mahal di pasaran. "Karena di tingkat produsen (petani), harganya masih berkisar Rp 45.000 hingga Rp 50.000/kg. Jadi wajar haganya bisa sampai Rp 70.000/kg ketika sampai ke tangan konsumen," katanya, Rabu (29/6/2019).
Marino mengatakan, sebelumnya saat rapat posko, seluruh data panen ditanyakan ke seluruh kabupaten/kota. Memang biasanya, Sumut bisa panen 3.000 hingga 3.300 hektare per bulan. Tapi jumlah tersebut menurun pada bulan April hingga di bulan Mei harga cabai merah di pasar sempat tembus Rp 120.000/kg.
Untuk panen bulan Juni, kata Marino, hanya berasal dari Karo, Asahan, Batubara dan Simalungun. Daerah-daerah tersebut merupakan sentra cabai di Sumut. Tentu diharapkan panen di bulan berikutnya bisa normal kembali dikisaran 3.000-an hektare.
Selain itu, permintaaan yang mulai menurun pasca Lebaran diharapkan bisa sedikit 'mengendorkan' harga cabai di pasaran. Jadi meski stoknya masih sedikit, harganya tidak akan melambung lagi karena permintaaannya sudah normal.