Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sempat menjalin kerja sama provinsi kembar, Sister Province, dengan Provinsi Kwandong, Cina, kini hubungan bersama Sumatera Utara itu telah terputus. Sejak 2016. Kendati pihak Kwandong sudah pernah menyurati pemerintah agar memperpanjang kerja sama, namun belum ada jawaban.
Atas sikap Pemprov itu, anggota Komisi A DPRD Sumut, Brilian Mokhtar, menyatakan kekecewaannya. Berdasarkan kunjungan kerja yang dilakukan bersama anggota lainnya ke Cina belum lama ini, Brilian menyaksikan betapa banyak potensi kerja sama bisnis yang dapat dijalin antara Sumatera Utara dengan Kwandong.
Oleh Wakil Ketua Parlemen Kwandong yang menerima rombongan anggota DPRD Sumut, manfaat kerja sama tersebut dipaparkan secara rinci.
Katanya, usaha perekonomian (termasuk Usaha Kecil dan Menengah, UKM) di Kwandong terbilang sangat maju dengan produk berharga sangat terjangkau. Sebaliknya di Sumut terdapat aneka bahan baku yang amat dibutuhkan di Kwandong. Dalam kaitan inilah kerja sama sister province sangat penting dilanjutkan kembali.
"Saya sangat sesalkan itu, kenapa surat pemerintah Provinsi Kwandong tidak dijawab agar hubungan kerjasama kembali dijalin," ujar Brilian yang berasal dari PDI Perjuangan kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (3/7/2019).
Saat ini, ungkapnya, mereka tengah mempersiapkan laporan lengkap kunjungan kerja di tiga provinsi di China. Selain di Kwandong juga di Sencun dan Hainan. Laporan tersebut akan disampaikan kepada Gubernur Edy Rahmayadi sekaligus meminta agar kerjasama sister province dengan Kwandong dilanjutkan.
"Konsul Jenderal RI, Gustanto, yang menerima kami disana juga sudah pernah mengingatkan agar kerjasama Sumut dengan Kwandong dilanjutkan, namun tidak direspon. Itu akan kami sampaikan ke gubernur nanti," tegas Brilian.