Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Direktur Eksekutif Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumut, Rurita Ningrum, mempertanyakan banyaknya baliho di di Medan, tapi tak ada pendapatan dari industri itu. Hal itu patut dicurigai dan dipertanyakan.
"Kita terkejut, temuan kita di Medan tahun lalu, nol dari baliho, padahal banyak baliho di Medan," ujar Rurita saat menjadi narasumber diskusi publik Refleksi Hari jadi Kota Medan ke-429 tahun: Medan Rumah Kita? yang digelar di sekretariat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Medan, Rabu sore (3/7/2019).
"Kalau di Jakarta, pendapatan dari baliho itu ketiga setelah PBB dan pajak kendaraan. Tapi di Medan nol," jelasnya.
Rurita menambahkan, justru pajak dari makan, minum dan ngopi-ngopi menyumbang PAD Kota Medan, Rp 250 milyar. "Jadi kita rakyat ini yang nyumbang PAD, pemain baliho itu malah tak ada," katanya.
Rurita juga mengajak peserta diskusi yang notabene sebagian besar mahasiswa untuk sama-sama mengawasi penggunaan anggaran di Kota Medan. Tahun ini, lanjut Rurita, anggaran APBD Kota Medan sebesar Rp 6 T untuk mengelola 22 kecamatan. Ini harus kita awasi bersama penggunaannya, ajaknya.