Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Walau berhasil menyelamatkan diri dari percobaan perampokan oleh sekawanan begal (berjumlah enam orang) hari Minggu (7/7/2019), anggota DPR RI, Ali Umri, mengaku merasa trauma. Perasaan itu muncul mulai hari ini, Selasa (8/7/2019).
Kepada medanbisnisdaily.com melalui sambungan telepon, mantan Wali Kota Binjai itu mengaku yang dia bayangkan saat aksi percobaan pembegalan tersebut adalah jika Umri atau anak bungsunya (5 tahun, bungsu dari lima bersaudara) yang ikut bersamanya saat peristiwa itu berlangsung, dibacok. Hal itu memungkinkan terjadi sebab mereka dikepung. Masing-masing dua orang begal berada di sisi kiri dan kanan, sedangkan dua lagi dari depan menghadang.
"Kalau sempat itu terjadi, kan anak saya akan teriak-teriak menangis, siapa yang menolong. Perasaan macam itu yang membuat saya mulai hari ini trauma jadinya," ungkapnya.
Dituturkannya, pagi itu pukul 05.30 WIB karena bertepatan tengah pulang ke Medan, dari tugasnya sebagai anggota parlemen di Senayan (Jakarta), anaknya meminta jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor. Dari rumahnya di Jalan Karya (Medan Barat) keduanya pun melenggang. Dengan memotong-motong rute jalan hingga berada di kawasan Glugur di Jalan Yos Sudarso.
Saat berada di sekitar swalayan Maju Bersama yang kondisi penerangan jalannya agak gelap, keduanya dipepet sekawanan lelaki berusia kurang lebih 20 tahun dengan menggunakan tiga sepeda motor. Langsung dicegat dari sebelah kiri dan kanan serta belakang. Tidak bisa melarikan diri.
Salah satu dari begal tersebut meminta Umri menyerahkan sepeda motornya. "Tapi saya tidak panik, tetap tenang, karena waktu di ormas kepemudaan sudah terbiasa menghadapi situasi macam itu," terang Umri.
Dari dalam tas kecil sandang yang dibawanya kemudian Umri mengeluarkan pistolnya. Diarahkan ke para begal dan mengancam tembak jika nekad meneruskan aksinya. Akibatnya, sontak kawanan bekal kemudian melarikan diri. Dia dan anaknya selamat.
Oleh karena satu dan lain hal, mantan Ketua DPW Partai Nasdem Sumut itu tidak mengadukan tindak kejahatan tersebut ke pihak kepolisian. Akibat pemberitaan media, justru polisi yang mendatanginya ke rumahnya. Dipimpin Kanit Reskrim Polresta Medan, tiga orang polisi meminta keterangan darinya.
"Kalau saja terjadi apa-apa pada saya dan anak saya ketika itu, tidak bisa ngapa-ngapai. Mau minta tolong tidak akan ada yang menolong, waktu itu jajanan masih sepi," tutur Umri yang duduk sebagai anggota Komisi I DPR RI.
Anggota Komisi I DPR RI dari Partai Nasdem, Ali Umri