Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemerintah pusat terlihat ingin mengebut pembangunan bandar udara atau Bandara Bukit Malintang di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Sesudah serangkaian proses ditempuh sejak 2017, kini segera akan dilakukan clearing grabing galian timbunan. Berbiaya Rp 20 miliar yang bersumber dari APBN.
Rencana tersebut terungkap saat presentasi oleh Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Mohammad Praminohadi Sukarno, di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Turut hadir saat presentasi persiapan pembangunan Bandara Bukit Malintang itu adakah Ketua dan anggota Komisi D DPRD Sumatera Utara, Sutrisno Pangaribuan dan Burhanuddin Siregar. Juga Kepala Dinas Perhubungan Mandailing Natal. Clearing grabing menandakan bahwa penetapan lokasi bandara dan master plan sudah rampung.
Menjelaskan kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (23/7/2019), Sutrisno menyatakan rangkaian progres pembangunan bandara yang telah terlaksana adalah, diterbitkannya Surat Ijin Prinsip Penetapan Lokasi berdasarkan surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: AU.5733/DBU1591/VIII/2009 tanggal 18 Agustus 2009.
Kemudian, diakomodirnya rencana Bandar Udara Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
Berikutnya, terbitnya Surat Bupati Mandailing Natal Nomor: 553/2668/DISHUB/2017 tanggal 12 Oktober 2017 perihal Permohonan Usulan Penetapan Lokasi Bandar Udara Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal. Disusul keluarnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: 1278 Tahun 2018 tentang Penetapan lokasi Bandar Udara Bukit Malintang di Kabupaten mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara.
Terhadap progres pembangunan Bandara Bukit Malintang itu, DPRD Sumut menyambut baik.
"Percepatan pembangunan bandara ini juga berkaitan dengan kesiapan infrastruktur menyongsong pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara," tegas Sutrisno yang juga inisiator pembentukan Provinsi Sumteng.