Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kati. Pengunjuk rasa memblokir sejumlah akses menuju Bamako, Mali, Afrika Barat. Pengunjuk rasa menuntut pemerintah Mali segera melakukan perbaikan jalan.
Seperti dilansir AFP, Kamis (29/8/2019), lebih dari 1.000 truk barang dilarang masuk ke Bamako yang merupakan ibu kota Mali. Aksi protes tersebut telah berlangsung selama beberapa hari.
Pada Selasa (27/8/2019) malam waktu setempat, Menteri Transportasi Mali, Ibrahima Abdoul Ly mengumumkan kesepakatan tentang perbaikan jalan.
Perdana Menteri Mali, Boubou Cisse juga telah merilis pembiayaan 'darurat' sebesar 5 miliar Franc CFA (setara 7,5 juta Euro atau USD 8,3 juta) untuk dimulainya kembali proyek jalan raya utama, menurut sumber yang dekat dengan kantornya.
Protes mengenai kondisi jalan di Mali itu dimulai Jumat (23/8/2019), di kota Kayes di bagian barat. Ketika itu ratusan warga memblokir jembatan utama di atas Sungai Senegal.
Kerusuhan kemudian menyebar ke daerah lain, dengan pengunjuk rasa di mana-mana menyerukan perbaikan mendesak jalan bekas bekas koloni Prancis itu.(dtc)