Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sebuah tim polisi cyber asal Prancis yang bernama 'cybergendarmes' sukses menghabisi virus yang sudah menginfeksi lebih dari 850 ribu komputer di seluruh dunia.
Jaringan komputer yang terinfeksi itu -- sering disebut sebagai botnet -- dikontrol dari Prancis, dan pembuatnya diduga sudah mengeruk keuntungan jutaan euro dari jaringan botnet tersebut.
Awalnya, pihak kepolisian Prancis mendapat laporan dari perusahaan anti virus Avast, yang melaporkan adanya server privat di Prancis yang menjadi pusat kontrol untuk virus bernama Retadup.
Retadup ini menginfeksi ratusan ribu komputer berbasis Windows di lebih dari 100 negara, utamanya di beberapa bagian benua Amerika, seperti Amerika Selatan dan Central, demikian dikutip dari BBC, Jumat (30/8/2019). Virus tersebut menyebar melalui email yang menawarkan uang atau pun foto erotis. Ada juga yang menyebar melalui flash disk.
Pembuat Retadup bisa mengontrol PC korban tanpa sepengetahuan pemiliknya. Ada banyak yang bisa dilakukannya, seperti menambang mata uang kripto Monero, meminta uang tebusan lewat ransomware, bahkan mencuri data dari sejumlah rumah sakit di Israel. Hacker di balik jaringan botnet ini diduga sudah menghasilkan jutaan euro sejak pertama virus ini menyebar, yaitu pada 2016, sampai sekarang.
"Kami berhasil menemukan lokasi server pusatnya, yaitu 'menara pengontrol' untuk jaringan botnet atau komputer yang terinfeksi," ujar Chief C3N Jean-Dominique Nollet.
Lalu, menurut Nollet, pihaknya membuat replika server tersebut yang membuat virus tersebut tak lagi aktif di komputer yang sudah terinfeksi. Kepolisian Prancis juga mendapat bantuan dari FBI milik AS untuk memblokir dan mengalihkan lalu lintas data virus tersebut ke server replika tersebut.
"Banyak yang tak menyadarinya namun 850 ribu komputer yang terinfeksi ini adalah kekuatan yang sangat besar, cukup untuk mematikan semua situs milik sipil di planet ini," tutupnya.(dtc)