Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kabul. Sebuah bom truk meledak di dekat sebuah rumah sakit setempat di Afghanistan bagian selatan. Sedikitnya 20 orang tewas dan lebih dari 90 orang lainnya luka-luka akibat ledakan ini.
Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Kamis (19/9/2019), ledakan bom ini menghancurkan sebagian gedung rumah sakit yang ada di wilayah Qalat, Provinsi Zabul tersebut. Sejumlah ambulans yang ada di kompleks rumah sakit mengalami kerusakan parah hingga ringsek.
"Bom itu berukuran besar dan dibawa dengan sebuah mini-truk," sebut seorang pejabat senior pada Kementerian Pertahanan Afghanistan yang enggan disebut namanya.
Anggota dewan provinsi Qalat, Atta Jan Haqbayan, menyebut 20 jenazah korban telah dievakuasi dari lokasi ledakan. Sekitar 95 korban luka juga telah dievakuasi ke tempat aman.
"Jumlah korban luka mungkin bertambah karena tim penyelamat dan orang-orang masih mencari jenazah-jenazah di balik reruntuhan," sebutnya.
Warga setempat, yang kebanyakan sedang menjenguk anggota keluarga mereka yang sakit, menggunakan syal dan selimut untuk mengevakuasi para korban luka dari dalam gedung rumah sakit yang hancur akibat ledakan bom.
Otoritas setempat mengevakuasi para korban yang mengalami luka parah ke rumah sakit di Kandahar, yang terletak tak jauh dari lokasi ledakan. Beberapa wanita, anak-anak, pekerja medis serta pasien di rumah sakit itu dilaporkan mengalami luka kritis akibat ledakan bom ini.
Dalam pernyataan terpisah, Taliban mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom ini. Diklaim oleh Taliban bahwa bom itu ditargetkan terhadap gedung milik Departemen Intelijen Afghanistan yang ada di dekat rumah sakit yang terkena ledakan.
Seorang sumber lain dari Kementerian Pertahanan Afghanistan menyebut Taliban sebenarnya menargetkan sebuah pangkalan latihan untuk Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan (NDS) , namun memarkirkan truk berisi bom itu di luar pintu masuk rumah sakit.
Ditambahkan Haqbayan bahwa dinding gedung NDS mengalami kerusakan akibat ledakan bom itu. Namun tidak diketahui pasti apakah ada personel NDS yang menjadi korban ledakan.
Taliban terus melancarkan serangan di Afghanistan setelah perundingan dengan Amerika Serikat (AS) kolaps pada bulan ini. Presiden AS Donald Trump tiba-tiba mengakhiri perundingan damai dengan Taliban, setelah membahas kesepakatan untuk menarik ribuan tentara AS dari Afghanistan.
Situasi semakin memanas menjelang pemilihan presiden (pilpres) yang akan digelar akhir bulan ini. Taliban mengimbau petempurnya untuk meningkatkan serangan terhadap pemerintah Afghanistan juga pasukan asing di negara tersebut untuk mencegah warga memilih pada 28 September mendatang.(dtc)