Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pengembang yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI) meminta perbankan menurunkan bunga menjadi single digit. Hal itu agar terjadi pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR).
Sekjen REI Totok Lusida mengatakan, pihaknya menyambut positif upaya Bank Indonesia (BI) menurunkan uang muka atau down payment (DP) KPR sebesar 5%. Agar kebijakan tersebut signifikan memberi dampak positif, perbankan harus mulai menurunkan bunga kredit.
"(Bunga bank) harusnya di single digit dong. Orang BI Rate (sudah) di 5,25% kok," kata dia saat dihubungi detikcom, Minggu (22/9/2019).
Dia pun menilai bahwa bisnis perbankan adalah yang paling menguntungkan di Indonesia. Pasalnya ketika bunga BI sudah turun ke level 5,25%, bunga bank masih 2 kali lipatnya.
"BI rate turun, kalau (bunga BI) turun bunga kredit nggak turun, begitu BI Rate naik 25 basis poin saja ramai-ramai bank naikkan bunga kredit," sebutnya.
Dia ingin agar selisih jarak antara bunga bank dengan bunga BI diperkecil. Menurutnya BI bisa berunding dengan Perhimpunan Bank Bank Nasional (Perbanas).
"Nah ini gimana mekanisme ini tidak dilakukan secara bebas tapi ada juga yg kontrol. kalau gini terus banknya yg kaya raya, ekonomi nggak jalan
"Saya rasa dari BI sudah sangat membantu kita. Kita punya kelompok bersama, BI dan REI riset bersama. Nah cuma sekarang tinggal satu, bagaimana Perbanas ini bisa ikut sehingga bunga bank ini ikut turun," tambahnya.dtc