Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisisdaily-Medan. Pameran properti terbesar di Medan, Indonesia Internasional Property Expo 2019 digelar di Atrium Plaza Medan Fair sejak 25 hingga 25 September, diikuti 35 perusahaan pengembangan perumahan di Sumut. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sumut menargetkan transaksi dalam pameran itu, sebesar Rp 50 miliar.
Hal itu, diungkapkan Ketua DPD REI Sumut, Andi Atmoko Panggabean (Moko) saat memberikan kata sambutan dalam pembukan pameran tersebut.
"Jadi ada transaksi-transaksi besar dalam pameran ini. Panitia berapa target transaksi? berapa Rp 50 Miliar. Ya transaksi Rp 50 miliar," ucap Moko disambut riuh tempuk tangan.
Moko mengungkapkan, REI Pusat bersama 9 DPD REI di tanah air baru saja melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (16/9) lalu. Pertemuan tersebut, membicarakan pembangunan rumah subsidi yang akan dibangun tahun 2020.
Dalam pertemuan tersebut, Moko mengungkapkan Presiden Jokowi menyetujui program pembangunan rumah bersubsidi bagi masyarakat melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Alhamdullilah, dengan itu REI besok (hari ini,red) akan rapat dengan Menteri Keuangan dan Menteri PUPR untuk meneken anggaran perumahan subsidi 80 ribu unit," tutur Moko.
Moko menambahkan bisnis properti di Sumut masih terus berkembang dengan baik. Karena, kebutuhan rumah untuk masyarakat terus meningkat dan menjadi kebutuhan wajib untuk dipenuhi.
Kepala Dinas (Kadis) Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Ida Mariana Harahap mengungkapkan (Pemprov Sumut sangat mendukung apa dilakukan REI untuk menyediakan rumah layak huni dan bersubsidi dengan melalui program pemerintah pusat.
"Pesan pak Gubernur Sumut, untuk pengurusan rumah bersubsidi dan rumah komersil agar dimudahkan urusannya," ungkap Ida dalam kata sambutan acara tersebut.
Ida berpesan kepada pengembang rumah untuk meningkatkan kualitas bangunan rumah bersubsidi. Jangan sampai mengecewakan masyarakat selaku konsumen.
"Jangan sampai seperti beli kucing di dalam karung. Ingat ini era transparansi. Bagaimana rumah kita berkualitas. Kenapa pemerintah mengeluar SOP. Barang kali dan bukan menuduh, kita harapkan rumah bersubsidi semakin hari-hari semakin berkualitas terjamin dan masyarakat tidak kecewa," jelas Ida.
Ia mengungkapkan masyarkat Provinsi Sumut masih membutuhkan rumah layak huni. "Melalui pameran ini, bisa menarik masyarakat belum punya rumah untuk memiliki rumah. Pemprov Sumut sangat mendukung penyediaan rumah tersebut,” pungkasnya.