Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Massa pelajar yang unjuk rasa di area gedung DPR/MPR masih bertahan. Setidaknya masih ada tiga titik konsentrasi massa pelajar yang masih bertahan hingga malam ini.
Massa tersebut sudah diimbau untuk membubarkan diri. Sebab sudah melewati batas waktu terkait aturan penyampaian pendapat. Aksi pelajar ini sebetulnya mendapatkan apresiasi karena menyuarakan keresahan di masyarakat.
"Saya cukup terkejut, cukup kaget, antusiasmenya itu cukup besar. Tapi memang yang kurang itu bagaimana naskah akademik atau diskusinya soal isu yang diangkat untuk disuarakan. Cuma kita apresiasi keberaniannya, dan itu bisa jadi pembelajaran mereka untuk nantinya jika menjadi mahasiswa," kata Ketua Dewan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Sultan Rivandi, saat dihubungi, Rabu (25/9/2019).
Dalam demo ini, massa pelajar terlibat bentrokan dengan petugas. Mereka juga bahkan melemparkan batu, botol, dan bom molotov ke arah gedung DPR. Massa juga melakukan perusakan fasilitas publik.
Menurut Sultan, demonstrasi ialah upaya menyampaikan aspirasi atas persoalan masyarakat agar direspons pemerintah maupun DPR. Demonstrasi bukan untuk mencari kerusuhan.
"Saya belum pahami betul apa yang melatarbelakangi mereka turun aksi, sehingga terjadi kerusuhan, tindakan anarkis. Mesti diingatkan, demo itu tujuannya bukan untuk kerusuhan, bukan untuk gagah-gagahan. Tapi sebagai sarana komunikasi dari keresahan masyarakat agar diperhatikan pemerintah," ujar dia.
Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Dheatantra Dimas sependapat dengan Sultan soal demonstrasi bukan untuk melakukan anarkis. Menurutnya, demonstrasi dilakukan agar tuntutan yang diminta bisa direalisasikan.
"Teman pelajar, cobalah kita mari merawat fasilitas umum yang ada. Jangan anrkisme. Unjuk rasa itu boleh saja. Akan tetapi harus diingatkan jangan sampai membuat kerusakan apalagi sampai akhirnya timbul korban," ujarnya.
"Teman-teman pelajar harus lebih hati atas tindakannya, jangan sampai waktu kita habis di sini. Karena masa depan kalian masih panjang dan ke depan persoalan bangsa ini masih banyak," sambung Dimas. dtc