Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Laguboti. Proyek pembangunan sarana air minum Pasimas untuk masyarakat di Desa Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir(Tobasa) yang sudah satu tahun selesai hingga saat ini belum difungsikan, apakah salah dalam program atau tidak sesuai dengan rencana tidak diketahui sehingga kesannya terlantar.
"Satu tahun proyek ini sudah berdiri, tetapi seperti apa kegunaannya bagi warga belum bisa kami rasakan, "ujar warga B. Pangaribuan, Jumat (27/9/2019) di Dusun Simuring, Desa Sitoluama, Laguboti.
Dia mengatakan, sarana air minum di desanya cukup diharapkan mengingat kondisi air mengalami kelainan yakni berminyak dan berkarat.
"Selama ini warga berharap ada perhatian pemerintah agar sarana air minum bisa kami dapat karena untuk kebutuhan minum dan masak harus membeli kemasan ulang," ujarnya sambil mengakui jumlah warga di dusunnya ada sebanyak 45 Kepala Keluarga.
Senada disampaikan Op Opi Pangaribuan. Warga Dusun Lumban Hariara ini menyebut bahwa pipanisasi sarana air minum sudah terpasang sejak tahun lalu tetapi hingga saat ini belum merasakan layanan air bersih dari proyek tersebut.
"Tidak kami tutupi, pernah air ngucur dari kran umum tetapi karena debit air sangat sedikit maka kami tidak yakin sambungan ke rumah tidak tersanggupi, "ucapnya juga berharap sarana itu secepatnya bisa dipungsikan.
Pemerhati pembangunan Edu Antonius Nainggolan menyesalkan bangunan sarana air minum menggunakan APBD itu hingga saat ini tidak dapat dirasakan oleh warga sebab tujuan pembangunan adalah kesejahteraan warga bukan sebagai pajangan menghabiskan anggaran.
"Sekarang kita lihat, bangunan ini sama saja mangkrak karena hingga saat ini belum tersambung ke rumah warga. Jangan dipikir penggunaan anggaran negaran itu sepele, ketika tidak sesuai dengan rencana sanksinya ada," ucapnya.
Kepala Desa Sitoluama melalui Bagian Tata Usaha, Agustina Manurung menepis bahwa sarana bangunan Pasimas tidak berfungsi, hanya dikatakan dia, hingga saat ini tidak ada warga melapor untuk penyambungan pipa.
"Berfungsi pak, tetapi karena warga tidak ada yang membuat permohonan maka situasi bangunan seperti menganggur, "katanya mengakui bahwa sudah direncanakan mengadakan rapat bersama warga khusus untuk penggunaan sarana bangunan.