Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Siswa SMA Negeri 8, Jalan Sampali Medan mendadak heboh pada Rabu (30/10/2019) pukul 09.30 WIB. Pasalnya, puluhan pelajar yang sama-sama menempah ilmu pendidikan di situ terlibat perselisihan yang berujung tawuran.
Informasi dihimpun, pascaperistiwa bentrok tersebut pihak kepolisian dan TNI tiba di lokasi kejadian. Sekitar 30 menit kemudian, petugas mengerahkan satu unit mobil angkutan umum (angkot) untuk membawa puluhan siswa ke mapolsek Medan Area.
Angkot berwarna kuning dengan nomor trayek 19 terlihat dua kali hilir mudik mengangkut siswa yang diduga terlibat dalam aksi tawuran.
Seperti diketahui sebelumnya, terkait peristiwa bentrok sesama pelajar, salah seorang guru BP, Ibu Silitonga yang ditemui di lokasi enggan memberikan keterangan resmi terkait aksi tersebut.
"Saya gak tahu, i am sorry," ucap wanita yang menyandang tas warna merah jambu, bercorak bunga.
Saat ditanya terkait korban dan berapa jumlah siswa yang diamankan, wanita yang menggunakan pakaian kemeja putih celana goyang, ini hanya melambaikan tangannya saja.
Salah seorang pelajar yang berinisial AS mengatakan bahwa kejadian pukul 9.30 WIB saat jam istirahat pertama.
"Tiba-tiba puluhan pelajar membawa balok. Ributnya di lorong," ujar pria berkulit putih ini.
Lebih lanjut dijelaskan AS, saat tawuran terjadi, ada pelajar membawa balok dan ada yang melempar.
"Kalau masalah awal kami tidak tahu persis, karena keributan sudah berlangsung dari semalam. Mungkin ini yang kedua berlangsung," katanya.
Terkait puluhan siswa yang diamankan polisi ke Mapolsek Medan Area, Kanit Reskrim, Iptu ALP Tambunan mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para siswa.
"Kita masih lakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi atas peritiwa itu. Ada 45 orang yang kita bawa ke kantor untuk dimintai keterangan," ujarnya, Rabu (30/10/2019) sore.
Saat ditanya terkait status para siswa, polisi berpangkat balok dua emas ini menjelaskan hingga saat ini tetap sebagai saksi dan masih dilakukan pemeriksaan.
"Ya, kita juga memanggil orang tua dari masing-masing siswa. Saat ini semua masih di kantor berikut dengan para gurunya. Perkembangan nanti akan diberitahukan kembali," ujarnya mengakhiri.