Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, para kepala daerah di Sumut masih bersikap pasif dalam menarik investor ke daerah ini. Itu semakin diperburuk dengan fakta bahwa tingkat dari kemudahan berinvestasi di Sumut tertinggal jauh dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
"Sumut berada di peringkat 20-an. Jadi dinilai sangat tidak kompetitif untuk berinvestasi. Nah, ini yang harus segera diubah. Tentu diharapkan para kepala daerah bisa memanfaatkan kunjungan-kunjungan bilateral ke luar negeri. Bawa proyek dan tawarkan kepada investor di negara kunjungan tersebut," katanya, Kamis (14/11/2019).
Wiwiek mengatakan, saat ini pihaknya bersama DPMPTSP sedang mendesain Regional Investment Relation Unit (RURI). Ini adalah satu unit yang tugasnya untuk mengumpulkan proyek-proyek yang sudah clear and clean di Sumut. Lalu dikemas untuk kemudian ditawarkan kepada investor.
"Itu yg sedang kita lakukan. Karena memang Sumut itu banyak yang pasif. Termasuk soal investasi ini. Jadi hanya menunggu saja. Kalau datang ya bagus. Tapi kalau dia (investor-red) tidak datang, tidak mau melakukan promosi. Jadi sedang kita dorong promosinya termasuk nanti melalui RIRU ini," kata Wiwiek.
Dikatakannya, soal kunjungan ke luar negeri, ya silahkan saja. Tapi bawa proyeknya. Seperti yang dilakukan Jawa Barat dan bisa mendapatkan komitmen hingga Rp 52 triliun. Itu membuktikan jika kepala daerahnha jalan-jalan dengan membawa proyeknya.
"Jadi kepada Pak Gubernur Edy dan kepala daerah kabupaten/Kota, silahkan jalan-jalan. Tapi bawa proyeknya. Tawarin kepada investor, setelah itu bawa kemari investasinya. Ini yang Terus kita dorong. Agar investasinya di Sumut bisa tumbuh. Salah satunya ya kepala daerahnya harus proaktif juga. Jangan hanya menunggu," kata Wiwiek.