Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan, menyayangkan pelaksanaan Kongres Kemaritiman GMNI XXI yang tidak mencerminkan semangat kekeluargaan. Kongres yang berlangsung di Kota Ambon, Kamis (28/11/2019) itu, dinilai mengandalkan kekerasan dan arogansi. Demikian dikatakan Ketua DPC GMNI Medan, Samuel Gurusinga kepada medanbisnisdaily.com, Senin (2/12/2019).
"Kesan arogansi itu dapat dilihat dengan adanya panitia lokal dan panitia nasional yang tidak fair dalam menyelenggarakan kongres. Ada 7 DPC yang tidak bisa masuk sebagai peserta. Padahal ke-7 DPC itu sudah ditetapkan dan telah memenuhi syarat," kata Samuel.
Dijelaskan Samuel, ke-7 DPC itu, yakni DPC Inhil, DPC Morotai, DPC Oku Selatan, DPC Porwakarta, DPC Bitung, DPC Makassar dan DPC Mamasa. Ke-7 DPC telah registrasi dan sudah ditetapkan menjadi peserta dalam surat ketetapan pada pleno pertama. Selain itu kongres GMNI Kemaritiman XXI mempertontonkan kekerasan dan intimidasi dari panitia lokal maupun panitia nasional.
"Kongres merupakan forum tertinggi yang seharusnya digunakan untuk adu gagasan dan ide untuk membawa organisasi ini untuk lebih baik lagi ke depannya. Karenanya DPC GMNI Medan sangat menyayangkan pelaksanaan kongres itu yang tidak mencerminkan rasa kekeluargaan," tegas Samuel.