Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Imunisasi adalah pengimunan atau pengebalan terhadap semua penyakit. Untuk bayi, ada imunisasi wajib yang harus dilakukan. Apa saja?
Imunisasi tidak cuma satu kali seumur hidup. Imunisasi itu merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan beberapa kali sepanjang hidup. Hal ini demi meningkatkan pembentukan antibodi untuk memperkuat kerja sistem imun tubuh anak saat melawan kuman, bakteri, jamur, virus, dan lainnya.
Berdasarkan Permenkes No. 12 Tahun 2017, ada beberapa imunisasi wajib yang harus diberikan kepada bayi sebelum berusia 1 tahun. Imunisasi ini bisanya diberikan gratis oleh pelayanan kesehatan di bawah naungan pemerintah, seperti Posyandu, Puskesmas, maupun rumah sakit daerah. Namun jika imunisasi wajib dilakukan di rumah sakit, maka kamu tidak akan mendapatkan biaya gratis alias bayar.
Berikut daftar imunisasi wajib untuk bayi dan anak:
1. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi menular yang menyerang hati (liver) dan dapat berujung pada kanker hati atau sirosis. Vaksin hepatitis B harus didapat segera setelah bayi baru lahir, paling lambat 12 jam setelah kelahiran. Namun, bayi harus mendapatkan suntikan vitamin K1 dulu 30 menit sebelum divaksin. Setelah jadwal vaksin pertama, imunisasi hepatitis B juga harus diulang dua kali. Pertama saat bayi telah berumur 1 bulan dan terakhir saat usianya 6 bulan.
2. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). TBC adalah penyakit menular bahaya yang menyerang saluran pernapasan. Vaksin BCG cukup diberikan 1 kali sebelum bayi berusia 3 bulan.
3. Vaksin Polio
Polio adalah infeksi virus menular yang menyerang sistem saraf pusat di otak. Polio menyebabkan badan pengidapnya lumpuh atau dikenal sebagai penyakit lumpuh layu. Pada kasus yang lebih parah, polio sampai mengganggu pernapasan dan proses menelan.
Bayi perlu mendapatkan vaksin polio sebelum berusia genap 1 tahun. Vaksin polio terdiri dari 4 rangkaian. Vaksin pertama diberikan segera setelah baru lahir, kedua pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan terakhir saat menginjak 6 bulan.
4. Vaksin Campak
Campak (rubeola) adalah infeksi menular yang kerap terjadi pada usia anak-anak. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan dan kemudian menginfeksi seluruh tubuh.
Nah, imunisasi dapat membantu menurunkan risiko anak tertular penyakit ini. Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit campak berat yang dapat menyebabkan pneumonia (radang paru), diare, dan bisa menyerang otak.
Vaksin campak diberikan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat anak berusia 9 bulan dan 24 bulan. Namun, vaksin campak kedua pada usia 24 bulan tidak perlu lagi diberikan jika anak sudah mendapatkan vaksin MMR pada usia 15 bulan.
5. Vaksin Pentavalen (DPT-HB-HiB)
Vaksin pentavalen merupakan vaksin kombinasi dari vaksin DPT, vaksin HB, dan vaksin HiB (haemophilus influenza tipe B). Vaksin ini diberikan untuk mencegah 6 penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang otak). Jadwal pemberian vaksin ini sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18 bulan.
Imunisasi Tambahan untuk Bayi dan Anak:
Berdasarkan Permenkes No. 12 Tahun 2017, bayi sangat ditekankan untuk mendapat beberapa imunisasi tambahan di luar lima vaksin wajib di atas. Jenis vaksin pilihan juga bisa diberikan pada anak-anak hingga orang dewasa seusai dengan kebutuhan dan kondisi.
1. Vaksin MMR
Vaksin MMR bertujuan untuk mencegah penyakit campak (Measles), gondongan (Mumps), dan Rubela (campak Jerman). Vaksin ini umumnya diberikan saat anak berusia 12-18 bulan.
Namun jika anak sudah pernah vaksin campak dan punya riwayat kena salah satu penyakit di atas sebelumnya, ia tetap perlu mendapatkan vaksin MMR.
2. Vaksin Tifoid
Vaksin tifoid bertujuan mencegah infeksi bakteri Salmonella typhii, penyebab penyakit tifus. Vaksin ini diberikan saat anak berusia 24 bulan. Vaksin ini sebaiknya diulang setiap 3 tahun sekali karena dapat melindungi anak dari tipes kurang lebih hanya sekitar 50-80 persen.
3. Vaksin Pneumokokus (PCV)
Vaksin PCV adalah imunisasi untuk melindungi anak dari infeksi bakteri pneumokokus. Infeksi bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga. Vaksin ini diberikan pada anak mulai usia 7-12 bulan sebanyak 2 kali dengan jarak 2 bulan. Jika diberikan pada anak yang sudah berusia di atas 2 tahun, PCV cukup diberikan sebanyak 1 kali.
4. Varicella
Vaksin varicella (Varivax) adalah imunisasi rutin untuk mencegah cacar air. Vaksin ini biasanya diberikan 1 kali yakni setelah anak berusia 12 bulan. Jika vaksin varicella diberikan setelah usia anak 12 tahun, dibutuhkan pemberian 2 dosis dengan jarak minimal sekitar 4 minggu. Vaksin cacar juga bisa diberikan pada orang dewasa yang belum pernah kena cacar air sebelumnya. Vaksin ini tidak menjamin anak kebal dari cacar air. Namun imunisasi bisa menurunkan keparahan gejala penyakitnya.
5. Vaksin Influenza
Vaksin influenza diberikan saat anak minimal sudah berumur 6 bulan. Vaksin influenza boleh didapatkan kapan saja. Pemberian vaksin ini juga sebaiknya diulang kembali setiap tahun untuk mencegah anak terkena flu.
6. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi virus yang menyebar melalui makanan maupun feses penderitanya. Penyakit hepatitis A bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Itu sebabnya pemberian vaksin hepatitis A harus dilakukan sedini mungkin, tepatnya saat usia anak sudah menginjak 2 tahun.
Pemberian vaksin ini biasanya dilakukan 2 kali dengan jarak 6-12 bulan sekali. Namun, bisa juga didapatkan 2-3 kali per 6-12 bulan bagi anak yang sudah berusia lebih dari 2 tahun.
Bagi anak yang lebih tua dan orang dewasa, vaksin ini bisa diulang setiap 10 tahun sekali. Efektivitas vaksin akan mulai bekerja sekitar 15 hari setelah didapatkan dan akan bertahan selama kurang lebih 20-50 tahun.
Itulah imunisasi wajib dan pilihan untuk bayi dan anak. Jadi jangan sampai lupa membawa bayi dan anak imunisasi ya.(dth)