Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Beberapa bulan lalu nama Yamitema Tirtajaya Laoly (37) cukup menghentak publik. Banyak orang yang semula tak mengenalnya sama sekali jadi terbelalak. Dia adalah anak sulung Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
Bukan karena jadi anak menteri makanya Yamitema (sering dipanggil Tema) publik jadi aware akan dirinya, melainkan karena namanya ikut "terseret" dalam pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin.
Dzulmi Eldin ketahuan KPK menerima uang tidak sepatutnya dari bawahannya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Isa Ansyari). Keduanya kemudian ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kaitan itulah Tema diperiksa. Sejak itu namanya jadi buah bibir warga Medan.
Entah bagaimana pertaliannya dengan penahanan Dzulmi Eldin dan Isa sehingga Tema "diincar" untuk diperiksa. Termasuk hubungannya dengan statusnya sebagai pengusaha (kontraktor) yang selama ini kerap mengerjakan proyek-proyek infrastruktur dari Pemko Medan.
Pada satu kesempatan (19/12/2019) penandatanganan kerjasama bisnis properti antara perusahaannya, PT Kani Jaya Sentosa, dengan partnernya, Sandera Propertindo, dia terlihat santai saat ditanyai wartawan tentang pemeriksaan KPK padanya.
"Tidak ada apa-apa, kita santai-santai saja, nggak lama saya ditanyai. Paling hanya 2,5 jam," terang Tema.
Ungkapnya, terakhir kali mengerjakan proyek infrastruktur Kota Medan adalah tahun 2017. Setelah itu tidak lagi. Usahanya kemudian buka bar (di Jajan Abdullah Lubis), pengelolaan perumahan (bermitra, salah satunya di Jalan Setia Budi Medan), jual beli (retail, di Jakarta).
Pasca jadi "incaran" KPK itu, kini Tema yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan banting setir pada usaha properti. Bersama Sandra Propertindo yang dipimpin, Adi Ming, keduanya berencana mendirikan SAM City. Dengan kepemilikan saham berbagi.
SAM City akan dibangun di atas lahan ex-HGU PT Perkebunan Nusantara II di Marindal. Tahap awal seluas 3Ha dengan jumlah rumah 177 unit. Pemasarannya dimulai Januari 2020.
"Tidak ada kekhawatiran bagi saya atas pemeriksaan oleh KPK yang dialami Tema sehingga saya berbisnis dengannya, saya sudah mengenalnya empat atau lima tahun lalu," ujar Adi.