Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak fluktuatif. Dibuka menguat, lalu berbalik arah di zona merah sepanjang hari dan akhirnya tiba-tiba meroket di menit-menit akhir jelang penutupan perdagangan.
Menurut Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali penguatan IHSG di menit-menit akhir lantaran adanya penguatan saham-saham jumbo seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra Internasional Tbk (ASII).
"Kalau dari data transaksi top value, mayoritas saham berkapitalisasi besar mengalami penguatan pada sesi siang hari seperti TLKM, BMRI dan ASII. Tentunya saham kapitalisasi besar memiliki dampak yang besar juga kepada IHSG karena bobotnya besar," tuturnya kepada detikcom, Jumat (20/12/2019).
Jika dilihat dari saham-saham yang disebutkannya itu, memang hari ini cenderung menguat selepas sesi I. Saham BMRI tercatat menguat 1,32% ke posisi Rp 7.700 setelah sebelumnya bergerak di zona merah.
Lalu saham ASII melemah hampir di sepanjang perdagangan hari ini. Namun di menit-menit akhir tiba-tiba melonjak 1,09% ke Rp 6.925.
Sementara saham TLKM memang sejak pembukaan bergerak di zona hijau tapi cenderung landai. Tiba-tiba di menit akhir menguat drastis hingga 3,08% ke posisi Rp 4.020.
Menariknya, tidak ada sentimen signifikan yang bisa menggerakkan saham-saham tersebut. Frederik menilai hal itu dikarenakan adanya window dressing.
Window dressing sendiri merupakan aksi strategi dari manajer investasi untuk mempercantik portofolionya. Dengan memiliki dana yang besar tentu para manajer investasi bisa melakukan manuver untuk membuat kinerjanya terlihat cemerlang.
Sementara Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai fenomena window dressing akan tetap berlanjut yang didukung beberapa faktor, seperti suku bunga acuan BI 7 days repo rate yang saat ini diposisi rendah 5%.
"Sehingga para pelaku pasar sangat mengapresiasi hal tersebut dalam rangka mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian jika dari global ya sentimen dari drama yang namanya impeachment tidak berlaku karena terdapat dukungan kuat dari para senator united states," terangnya. dtc