Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Genep Sembiring (81) penduduk Lingkungan VI Tempel, Kelurahan Pekan Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, mengakhiri hidupnya, Rabu (8/1/2020) malam, dengan cara menggantungkan dirinya di batang pohon kakao/coklat dengan seutas tali tambang. Sebelum bunuh diri, sang kakek menulis surat dengan tulisan tangannya. Isinya?
Kapolsek Kuala, Langkat, Iptu Bevan Raga Utama SIk mengatakan, pihaknya pertama mendengar kejadian itu via telepon dari Sertu Agus, anggota Koramil Kuala, bahwa ada seseorang yang telah bunuh diri di dekat Kantor Koramil.
"Setelah dicek ke TKP, benar telah diketemukan seorang laki-laki atas nama Genep Sembiring yang sedang menggantungkan diri pada sebatang pohon coklat dekat rumahnya," kata Kapolsek Kuala.
Dijelaskan Kapolsek Kuala, awal mula diketahui korban bunuh diri sekitar pukul 20.05 WIB. Anak korban bernama Herman pulang ke rumah usai salat isya. Di dalam rumah dalam keadaan mati lampu. Ia pun menghidupkan lampu dan dilihatnya ada secarik kertas tulisan tangan korban.
Isi tulisannya, "Herman, kuharap kalian jangan saling salah menyalahkan, ini salahku sendiri, karna penyakitku tidak sembuh dan jangan bawa - bawak Kepolisian. Sekian dari Genep Sembiring. Kalau aku tidak ada di rumah tengok dicoklat", bunyi tulisan korban.
Herman pun langsung melihat ke pohon coklat yang ada disamping barat rumahnya, dan ditemukan korban telah tergantung di pohon coklat dengan leher terikat tali nilon. Herman pun ke kantor Koramil yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya dan memberitahukan kejadian tesebut ke piket Koramil yang bernama Sertu Agus. Piket Koramil menghubungi piket Fungsi Polsek Kuala.
"Motifnya, korban sejak 1 tahun yang lalu menderita sakit sesak napas sehingga korban merasa frustrasi, dan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri," jelasnya.