Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ottawa. Penyidik Kanada akan diberi akses terhadap kotak hitam pesawat maskapai Ukraina yang ditembak jatuh di Iran. Kanada juga mendapatkan akses untuk memeriksa langsung puing pesawat dan lokasi jatuhnya pesawat di pinggiran Teheran.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (14/1/2020), Badan Keselamatan Transportasi Kanada (TSB) menyebut otoritas Iran mengundang pihaknya untuk berpartisipasi dalam proses analisis rekaman suara dan data penerbangan yang ada pada kotak hitam pesawat yang dijatuhkan rudal Iran pada 8 Januari lalu.
Militer Iran telah mengakui secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai Ukraine International Airlines, beberapa jam setelah melancarkan serangan rudal terhadap markas pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak sebagai balasan atas serangan drone AS yang menewaskan Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani.
Total 176 penumpang dan awak, termasuk 57 warga Kanada, tewas dalam insiden tersebut.
Otoritas Kanada mengirimkan tim ke Teheran untuk membantu penyelidikan yang sedang dilakukan Iran. Kepala TSB, Kathy Fox, dalam pernyataan terbaru mengungkapkan bahwa Iran telah mengundang pihaknya untuk ikut terlibat sebagai pemantau dalam proses pengunduhan dan analisis kotak hitam pesawat jenis Boeing 737-800 itu, kapan saja dan di mana saja nantinya akan dilakukan. Fox menyatakan harapan agar TSB bisa berperan besar dalam proses itu.
"Kami bekerja sangat keras untuk membangun kepercayaan setiap hari agar kami dilibatkan," ucap Fox.
"Peran Kanada masih berkembang. Masih harus dilihat seberapa jauh itu akan terjadi," imbuhnya.
Natacha Van Themsche selaku direktur penyelidikan pada TSB, menuturkan bahwa para pakar Kanada juga diundang untuk memeriksa langsung bangkai dan puing pesawat, serta mengunjungi langsung lokasi jatuhnya pesawat. Undangan semacam itu tergolong langkah tidak biasa karena pesawat yang jatuh tidak dirakit di Kanada dan insiden tidak terjadi di Kanada.
Dua penyidik Kanada telah mendapatkan visa untuk bepergian ke Iran dan tim kedua dengan keahlian dalam pengunduhan rekaman dan analisis data penerbangan akan segera dikerahkan ke Teheran.
Ditambahkan Van Themsche bahwa pihaknya juga akan menyelidiki soal mengapa wilayah udara Iran tidak ditutup untuk pesawat sipil ketika Iran melancarkan serangan rudal terhadap markas pasukan AS di Irak.
Diketahui bahwa Kanada memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran sejak tahun 2012. Namun Perdana Menteri (Kanada) Justin Trudeau dan Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne, mulai menjalin komunikasi dengan Iran sejak jatuhnya pesawat maskapai Ukraina.
Iran secara tidak sengaja menjatuhkan pesawat penumpang itu saat dalam kondisi waspada menanti balasan dari AS, usai menyerang dua markas pasukan AS di Irak pada 8 Januari lalu. Trudeau menyebut jatuhnya pesawat maskapai Ukraina itu sebagai tragedi bagi Kanada karena 138 penumpang di dalamnya hendak melanjutkan penerbangan ke Kanada. Mereka terdiri atas mahasiswa, pengantin baru, dokter dan orangtua. Korban paling muda disebut berusia 1 tahun.
Menlu Kanada dan utusan dari negara-negara lainnya yang warganya menjadi korban kecelakaan pesawat itu, akan bertemu di London, Inggris pada Kamis (16/1) mendatang untuk saling berbagi informasi. Selain Kanada, para korban kecelakaan itu diketahui berasal dari Iran, Swedia, Afghanistan, Ukraina, Inggris dan Jerman.(dtc)