Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Boeing mengakui menemukan masalah baru pada software atau perangkat lunak yang ada pada pesawat jenis 737 MAX yang masih di-grounded secara global. Boeing berharap bisa menyelesaikan masalah ini segera sehingga tidak semakin menunda rencana kembali mengudaranya 737 MAX.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Sabtu (18/1/2020), keberadaan cacat atau masalah baru pada software 737 MAX ini diungkapkan pihak Boeing dalam pernyataan yang dirilis Jumat (17/1) waktu setempat. Boeing menyatakan pihaknya telah memberitahu Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) atau FAA soal masalah ini.
"Kami melakukan pembaruan yang diperlukan dan bekerja dengan FAA terkait pengajuan perubahan ini dan terus memberikan informasi kepada konsumen dan pemasok kami," demikian pernyataan Boeing.
"Prioritas tertinggi kami adalah memastikan 737 MAX aman dan memenuhi seluruh persyaratan regulator penerbangan sebelum pesawat itu kembali ke layanan," imbuh pernyataan itu.
Pernyataan Boeing tidak menjelaskan lebih lanjut soal persoalan baru tersebut. Namun menurut sumber yang memahami persoalan ini, masalah baru ini membuat software bawaan mengalami malfungsi saat proses startup.
Disebutkan sumber tersebut bahwa masalah terjadi pada software yang memverifikasi apakah monitor yang melacak sistem-sistem utama pada pesawat, telah berfungsi dengan baik. Pemeriksaan monitor biasanya dilakukan secara otomatis saat pesawat atau sistemnya dinyalakan. Namun dalam pemeriksaan terbaru, salah satu monitor tidak menyala dengan benar.
Menurut sumber tersebut, masalah baru ditemukan pihak Boeing saat melakukan 'pengkajian teknis' pekan lalu. Sumber ini juga mengungkapkan bahwa pihak Boeing menyebut masalah itu sebagai masalah 'minor' atau kecil dan menyatakan bahwa masalah ini tidak seharusnya menunda kembalinya 737 MAX pada layanan.
Disebutkan juga oleh sumber tersebut bahwa persoalan semacam ini biasanya ditemukan saat mendekati akhir proses pengembangan software, yang mengisyaratkan Boeing hampir menyelesaikan proses pembaruan software pada 737 MAX.
Diketahui bahwa Boeing sedang memprogram kembali (rewriting) software 737 MAX yang berkontribusi dalam dua tragedi Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan total 346 orang. Perbaikan fokus pada sistem anti-stall penerbangan, MCAS, yang dilaporkan berperan besar pada dua kecelakaan itu.
Selain harus menyelesaikan paket software, Boeing juga masih harus melakukan satu atau lebih banyak latihan penerbangan dengan para pakar FAA dan membawa para pilot berbagai maskapai untuk menguji coba perubahan yang dilakukan pada 737 MAX.
Boeing 737 MAX di-grounded secara global sejak Maret 2019. Sebelum pesawat itu kembali mengudara, otoritas penerbangan sipil harus menentukan jenis pelatihan apa saja yang diperlukan oleh para pilot 737 MAX dan menjadwalkan uji penerbangan.(dtc)