Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tak ada yang menyangka jika pada Jumat (31/01/2020) adalah hari terakhir bagi seorang anak berusia 12 tahun, Liberti Lumban Tobing, yang adalah anak kandung dari Kisar Lumban Tobing.
Ia adalah korban meninggal dunia akibat longsor yang menimpa rumahnya yang dipicu hujan deras di Aek Siancimun, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat pukul 03.00 WIB. Liberti saat itu tertidur pulas.
"Kita Sumatra Utara kembali berduka. Setelah bencana banjir Tapanuli Tengah, kini ada lagi 1 orang korban meninggal akibat longsor di Aek Siancimun Taput. Semoga anak kita ini diterima Tuhan disisiNya," ujar Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis, Jumat (31/01/2020) siang.
Riadil mengatakan BPBD Taput bersama pihaknya telah mengevakuasi korban meninggal dunia itu. Demikian juga korban luka lainnya dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perobatan. Keluarga Liberti dievakuasi ke rumah keluarga lainnya.
Ditambahkan, BPBD juga telah melakukan pembersihan tanah di sekitar rumah yang hancur akibat ditimpa tanah longsor. "Selain melakukan evakuasi, BPBD juga telah menyalurkan bantuan sosial kepada keluarga korban dan mengungsikan korban yang selamat ke rumah keluarga lain," terang Riadil.
Sebelumnya, tambah Riadil, telah disampaikan lewat Surat Edaran Gubernur Sumut kepada semua Bupati/Wali Kota se-Sumut agar masing-masing daerah mengecek ulang seluruh permukiman yang berada di seputaran daerah aliran sungai (DAS), sempadan sungai dan perbukitan.
Melalui edaran gubernur itu, juga telah diimbau kepada seluruh Bupati/Wali Kota menyiapkan posko bencana 24 jam dan meningkatkan kesiapsiagaan, menyediakan dana cadangan (kontijensi) melalui BPBD (Belanja Tidak Terduga/BTT) untuk masing-masing kabupaten/kota.
Selanjutnya melalui Surat Edaran Gubernur tersebut juga dihimbau agar pemerintah daerah selalu berkoordinasi dengan TNI/Polri dan lembaga lainnya bila terjadi bencana, dan juga mengaktifkan rencana kontijensi (Renkon) dan SOP bila terjadi bencana alam, serta selalu men-standby-kan alat-alat berat di beberapa titik yang berpotensi longsor.