Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Canberra, Australia. Di sana, Jokowi bertemu dengan Gubernur Jenderal Australia David Hurley yang menyambut Jokowi dengan berpidato Bahasa Indonesia.
Dalam salah satu rangkaian acara kenegaraan Jokowi, David Hurley berpidato mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena telah berkontribusi terhadap penanganan kebakaran hutan di Australia. Dia berpidato dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
"Kita sangat berterima kasih untuk bantuan Indonesia, dalam menghadapi kebakaran hutan di Australia, dalam pengiriman lebih dari 40 insinyur angkatan bersenjata untuk kontribusi pada Operation Bushfire Assist," ujar David dalam potongan video yang diunggah Sekretariat Presiden lewat akun YouTube resmi, di akses, Senin (10/2/2020).
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi kawasan Mount Ainslie di Canberra, Australia. Tujuannya untuk melihat dan mempelajari pembangunan Canberra sebagai ibu kota Australia.
"Ya saya banyak bertanya tadi pagi ke Gubernur Jenderal, kemudian bertanya juga ke Perdana Menteri Scott Morrison, kemudian sekarang bertanya juga ke Sally Barnes, CEO-nya National Capital Authority di sini, kita ingin mendapatkan sebuah bayangan seperti apa sebetulnya Kota Canberra, bagaimana dikelola, kemudian dimulainya seperti apa," kata Jokowi seperti dalam keterangan pers usai peninjauan, Minggu (9/2/2020).
Kunjungan ke Mount Ainslie ini dilakukan Presiden di sela-sela agenda kunjungan kenegaraan ke Australia. Presiden menyebut bahwa tujuan lain kedatangannya ke Australia adalah untuk menindaklanjuti selesainya ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah disetujui DPR tiga hari yang lalu.
Turut mendampingi Presiden saat meninjau Mount Ainslie antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dan Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Legowo.(dtc)