Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua Pengurus Besar (PB) IDI, Daeng M Faqih menilai data kematian yang diumumkan pemerintah terkait Corona (COVID-19) belum sepenuhnya mewakili keseluruhan Indonesia. Kenapa?
"Data sekarang belum mewakili keseluruhan yang sebenarnya terjadi karena keterbatasan pemeriksaan dan kecepatan pemeriksaan masih kurang. Kalau akurasi PCR itu akurat," kata Daeng saat dihubungi, Minggu (19/4/2020).
Daeng juga melihat ada ketidaksinkronan data kematian yang diungkapkan oleh Pemerintah saat ini. Menurut Daeng, ketidaksinkronan itu terlihat dari banyaknya pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia sebelum dilakukan pemeriksaan.
"Kemudian juga berpotensi angka kematian berpotensi jauh lebih besar dari apa yang diumumkan pemerintah. Alasannya, karena angka kematian yang status PDP itu banyak, PDP ada yang belum diperiksa karena kurang cepat pemeriksaan PCR dan kurang luas dan ada juga yang mungkin tidak sempat diambil swab nya, sudah terlanjur dikubur," katanya.
Daeng melihat jika hasil dari pemeriksaan PDP terungkap cepat, maka kematian kasus positif Corona dipastikan akan jauh lebih besar dari data yang diumumkan pemerintah saat ini.(dtc)