Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Anggota Badan Anggaran DPR-RI Kardaya Warnika mempersilakan pemerintah memotong anggaran yang besar dan tidak memiliki urgensi tinggi untuk penanganan dan penanggulangan pandemi Corona.
Anggaran yang besar dan tak punya urgensi tinggi itu, menurut Kardaya, bisa dialihkan untuk dana penanganan dan penanggulangan pandemi.
Selain anggaran infrastruktur, Kardaya melihat anggaran yang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) juga dapat dioptimalkan dan diefisienkan untuk penanganan serta penanggulangan Pandemi COVID-19. Salah satu BLU yang saat ini disorot oleh Badan Anggaran DPR-RI adalah BAKTI.
"Kenyataannya saat ini pemerintah masih membutuhkan banyak dana untuk penanganan serta penanggulangan Pandemi COVID-19. Dana yang dikelola BAKTI dapat dipergunakan oleh Kementerian Keuangan terlebih dahulu untuk penanganan COVID-19," terang Kardaya.
Meski pemerintah sudah mengajukan Perpu No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi COVID-19 kepada DPR-RI, menurut Kardaya perubahan tersebut belum diterima. Meski demikian, ia mendukung langkah pemerintah dalam menangani pandemi Corona.
"Kita mendukung program pemerintah yang akan memfokuskan dan merealokasikan anggaran pemerintah pusat guna penanggulangan, penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Karena ini berkaitan dengan nyawa rakyat. Dan kami siap mendukung," terang Kardaya kepada rekan-rekan media.
Saat ini BAKTI menggelola dana USO dan berencana menggunakan dana tersebut yang dikelolanya sekitar Rp 3,2 triliun guna membiayai Proyek Satelit Multifungsi (SMF) SATRIA. Proyek SATRIA sendiri rencananya akan menelan dana investasi tidak kurang dari Rp 21 triliun.
Jika dialihkan, Kardaya menyebut dana proyek SATRIA dapat dipergunakan untuk membeli peralatan kesehatan penanganan COVID-19, memberi makan kepada masyarakat miskin dan memberi tunjangan kepada tenaga medis yang saat ini tengah berjuang di garda terdepan dalam mencegah dan mengobati pasien COVID-19.
"Jadi dana harus difokuskan dan direalokasikan untuk penanganan serta penanggulangan Pandemi COVID-19. Jangan ke sektor lainnya sebab keselamatan dan kesehatan rakyat lebih tinggi dari kepentingan yang lain. Kita juga harus memastikan anggaran pemerintah dipergunakan untuk insentif para tenaga medis. Tujuannya agar mereka fokus merawat pasien COVID-19," terang Kardaya.
DPR juga akan akan terus mengawasi penggunaan anggaran untuk penanggulangan COVID-19. Jangan sampai anggaran penanganan dan penanggulangan Pandemi COVID-19 dipergunakan serta dimanfaatkan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.(dtn)