Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Merebaknya Corona berdampak besar pada permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Diakui Direktur Utama PTPertama (Persero) Nicke Widyawati secara keseluruhan dari seluruh wilayah di Indonesia permintaan BBM sudah turun hingga 25% dari normalnya.
Menurut Nicke hal ini merupakan catatan terburuk dalam sejarah Pertamina. Sebelumnya Pertamina tidak pernah mencatat penjualan serendah ini.
"Demand turun drastis secara nasional. Penurunan sudah mencapai 25% dari total biasanya, ini penjualan terendah sepanjang sejarah Pertamina," ujar Nicke dalam telekonferensi bertajuk Update Kinerja Pertamina, Kamis (30/4/2020).
Penurunan permintaan terhadap BBM paling dalam terjadi di 5 kota besar di Indonesia yaitu Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya dan Makasar. Sejauh ini, penurunan paling anjlok terjadi di kota Bandung, Jawa Barat.
"Bandung itu turunnya 57%, Medan, Jakarta, Surabaya, Makasar ini semua di atas 50% turunnya," tambahnya.
Untuk itu, menyiasati penurunan terhadap permintaan BBM tersebut, Pertamina memutuskan untuk mengoptimalkan delivery services demi dongkrak pendapatan. Program ini mengikutsertakan kerja sama dengan ojek online (ojol) untuk jasa pengantarannya.
Hal itu lah yang kemudian membuat Pertamina memberi keistimewaan diskon 50% kepada ojol sebab mengemban tugas tambahan sebagai jasa pengantaran BBM.
"Meski turun, kita tetap komit untuk berikan layanan. SPBU tetap beroperasi meskipun penjualan sudah drop sekali. Kita optimalkan dengan delivery service dengan ojol dan kerja sama ini yang menjadi dasar dasar kami memberikan cashback 50% (kepada ojol)," tutupnya.(dtf)